SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Perempuan Penulis Padma (Perlima) menggelar 'Malam Sastra Perlima' dengan menyajikan pesta pembacaan puisi dan bedah buku berjudul 'Rumah Berdinding Kisah' di Rumah Budaya Malik Ibrahim, Pucang Anom, Sidoarjo, Sabtu (13/8/2022). Kegiatan ini merupakan acara yang digelar Perlima karena telah menerbitkan buku keduanya
Pendiri Perlima, Wina Bojonegoro, mengatakan bahwa agenda tersebut adalah yang pertama kali digelar. Namun tidak sekedar bedah buku, acara dikemas sebagai ajang silaturahmi dengan mengundang sejumlah seniman, penulis, dan penyair dari Kota Delta serta Kota Pahlawan.
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
"Ini adalah bedah buku yang pertama. Bedah buku doang kan nggak seru. Kita selama ini kan daring. Ayolah luring sekali-sekali. Kita luring ini mengundang komunitas lain. Ada FLP dan lain-lain. Ayo baca puisi, ayo berkreasi. Supaya jejak pandemi ini segera tertutup dengan kegiatan-kegiatan positif," paparnya.
Ia menuturkan, Perlima sudah melahirkan dua buku. Buku pertama dengan bimbingan penulis Afrizal Malna, berjudul Covad Covid, Bungkusan Boyband. dan Menunggu Kabar Baik. Lalu, kata Wina, buku kedua berjudul Rumah Berdinding Kisah merupakan tantangan untuk anggota yang belajar menulis lewat media sosial, lalu dipilih, dan akhirnya menjadi sebuah buku.
"Buku ini berisi kisah nyata para penulisnya, 23 orang, tentang perubahan rumah mereka, baik rumah masa lalu, masa yang sekarang maupun rumah impian," ujarnya.
Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan
Wina lalu bercerita sekilas terbentuknya Perlima, yakni lahir dari kelas menulis cerpen dimana dirinya sebagai kepala sekolah, yakni Akademi Menulis Padmedia.
"Lahirlah murid-murid, akhirnya kita rangkul jadi komunitas Perlima yang sudah berbadan hukum. Berdiri 30 Maret 2021. Sekarang anggotanya 99 penulis perempuan," ungkapnya seraya menyebut anggota Perlima menyebar di seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri.
Ia menambahkan, sebuah kebahagiaan bagi dirinya karena bisa mengumpulkan para perempuan dari berbagai usia dan profesi untuk bersama-sama menggiatkan literasi, dan berupaya mengajak perempuan berdaya dengan berlatih menulis dengan lebih baik.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
"Acara itu juga untuk mengekspresikan diri bagi para perempuan. Kata Oka Rusmini, perempuan harus dirangkul dengan gaya party-party. Nah ini gaya party-party itu," tuturnya.
Dalam acara Malam Sastra Perlima ini dihadiri sejumlah penyair, dan seniman serta penulis kondang. Antara lain Sunlie Thomas Alexander (Pemenang Anugerah Cerpen Kompas), Ribut Wijoto (Penyair dan Komite Sastra Dekesda), Henry Nurcahyo (Aktivis Budaya Panji).
Ada pula Barbara Eny (Penulis buku anak), Afrizal Malna (Penulis dan Seniman), Adi Wicaksono (Penulis dan kurator), Don Aryadien (aktor dan deklamator Surabaya), dan sejumlah penyair dan penulis lainnya.
Parade kebaya dari Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia ikut memeriahkan Malam Sastra PERLIMA. Foto: MUSTAIN/BANGSAONLINE
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Buku ini perlu dibaca melalui kompleksitas kehidupan di sekitar kita. Kisah-kisah dalam buku ini merupakan perspektif atas beragam persoalan. Perspektif perempuan. Ketika kehidupan dibaca oleh perempuan. Ketika perempuan menulis dirinya sendiri," kata Ribut Wijoto.
"Buku ini tampaknya menghadang arus zaman dan mengajak perempuan untuk menulis dirinya sendiri. Dan tidak sekadar mengajak tetapi sekaligus memberi tutorial, memberi ilmunya menulis," imbuhnya.
Acara Malam Sastra Perlima diramaikan dengan orasi budaya, parade kebaya dan musikalisasi puisi oleh beberapa komunitas di Sidoarjo, antara lain, Forum Lingkar Pena, Pena Perajut Aksara, dan beberapa komunitas lainnya. (sta/mar)
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News