Program PKMM CBA, LPBI NU Gelar Gladi Ruang di Sidoarjo

Program PKMM CBA, LPBI NU Gelar Gladi Ruang di Sidoarjo Pemateri saat menyampaikan paparannya dalam acara Gladi Ruang di Balai Desa Plumbungan, Sukodono, Sidoarjo. Foto: Ist

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menggelar Gladi Ruang atau Table Top Exercise (TTK) di Balai Desa Plumbungan, Kecamatan Sukodono, , Minggu (14/8/2022) malam.

Kegiatan ini merupakan teknik latihan dalam bentuk diskusi untuk memberikan pemahaman, penyempurnaan, dalam program Ketangguhan Masyarakat Menghadapi Covid-19 dan Bencana Alam (PKMM CBA).

Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk

Tim Program PKMM-CBA LPBI NU Pusat, Ubaidillah Sadewa, mengatakan melalui gladi ruang ini diharapkan para aktor di Desa Plumbungan bisa menyiapkan diri dan meningkatkan kapasitas apabila nanti terjadi bencana alam.

"Jadi ketika nanti misalkan terjadi banjir, puting beliung dan bencana alam lainnya, warga ini bisa menyiapkan dirinya sesuai dengan peran masing-masing. Sehingga tidak sampai terjadi kepanikan, karena mereka sudah paham SOP penanganan bencana," ujarnya,

Di Kabupaten , ada dua desa yang mendapat program PKMM CBA, yaitu Desa Plumbungan Kecamatan Sukodono dan Desa Sidodadi Kecamatan Taman. Program ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemerintah Australia.

Baca Juga: Pastikan Rampung Total, Plt Bupati Sidoarjo Sidak Pengerjaan Betonisasi Jalan

Ia menambahkan, program ini merupakan tahun kedua setelah sebelumnya fokus pada penanganan Covid-19. Dalam menangani bencana, kata Ubaidillah, memang tidak bisa dilakukan seorang diri dan butuh koordinasi serta kerja sama yang baik, khususnya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Harapan kami dengan pelatihan ini bisa memberikan wawasan kepada masyarakat hal apa saja yang harus dilakukan terlebih dahulu saat terjadi bencana. Dua desa yang dipilih ini memiliki potensi bencana banjir, puting beliung maupun kebakaran. Maka dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat," paparnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Plumbungan, Afif Husni, menyebut peserta dari kegiatan ini terdiri dari BPD, RT-RW, dokter, bidan, karang taruna, Ansor-Fatayat dan ormas lainnya yang nanti dapat memberitahu anggota atau masyarakat Plumbungan terkait kebencanaan.

Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau

"Kami tahu, tidak ada yang menginginkan terjadinya bencana. Tapi, kita harus tahu cara menangani bencana, sehingga jika sewaktu-waktu ada bencana, nyawa dan harta kita lebih mudah diselamatkan," kata Husni.

Ia menceritakan, sejak tahun 1962, Desa Plumbungan beberapa kali mengalami banjir, puting beliung, gempa dan kebakaran, dan ini yang terus dievaluasi dan antisipasi jangan sampai terjadi lagi.

"Kami secara khusus ingin menyampaikan terima kasih kepada LPBI NU yang telah memberikan pendampingan mulai penanganan Covid-19 tahun lalu hingga gladi ruang bencana alam. Melalui program ini kita bisa memanage SDM yang ada di desa untuk tetap siaga dan bisa hidup rukun," urai Husni.

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Dalam kegiatan ini juga dihadiri LPBI NU Kabupaten dan LPBI NU Jawa Timur, rencananya kegiatan serupa juga bakal digelar di Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, . (sta/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO