SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sudah menjadi tradisi setiap memasuki bulan Agustus, dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2022 mendatang, seluruh masyarakat Indonesia menyambutnya dengan beragam kegiatan. Mulai dari menggelar lomba-lomba hingga pemasangan atribut kemerdekaan di kampung, sekolah, hingga instansi pemerintah dan swasta.
Tak terkecuali apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat di Kota Surabaya, khususnya di Kampung Manukan Lor Gg IIIA, RT 03/RW 12, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes. Mereka juga menghias kampungnya dengan atribut-atribut kemerdekaan. Seperti pemasangan bendera Merah Putih di sepanjang kampung, baliho, serta pernak-pernik lainnya khas perayaan HUT RI. Termasuk mengecat tepian jalan kampung.
Baca Juga: Serahkan PKH Plus di Surabaya, Pj. Gubernur Jatim: Penguatan Ekonomi Keluarga Rentan Sosial
Menariknya, warga tak hanya sekadar mengecat tepian jalan. Lebih dari itu, mereka melukis jalan kampung yang umumnya sudah berpaving tersebut dengan berbagai karakter hingga tokoh kartun atau animasi. Mulai dari lambang Surbaya, logo Persebaya Surabaya, matahari, bumi, naga, pelangi, garuda, ikan, slogan Wani, hingga Hakim Bao.
Sedangkan tokoh-tokoh kartun yang dilukis ada di film layar lebar hingga serial televisi. Seperti Kungfu Panda, Doraemon, Naruto, Sonic The Hedhoc, Stitch Pink, Teddy Bear, The Flintstone, Bus Tayo, Shaun The Sheep, Minions, Spongebob, Patrick, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Baca Juga: Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya
(Para seniman Kampung Manukan Lor beraksi pada saat siang dan malam hari)
Bahkan, ada pula yang melukis sebuah permainan tradisional berupa engklek atau engkle. Hal ini membuat anak-anak setempat sangat senang karena sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk mencorat-coret jalan saat akan memainkan permainan jadul tersebut.
Sunardi, Ketua RT 03/RW 12, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya menjelaskan bahwa ide melukis jalan kampung menjadi Kampung Kartun itu berawal saat ia menerima ratusan kaleng cat sisa proyek dari seorang rekannya pada akhir bulan Juli 2022.
Baca Juga: PDIP Ajak Warga Surabaya Lawan Kotak Kosong di Pilwali 2024
Mendapat ratusan kaleng cat secara gratis itu, ia lalu mengumpulkan sejumlah warganya yang terdiri dari para pemuda dan karang taruna. Karena waktunya pas menjelang bulan Agustus, mereka pun sepakat menggunakan cat tersebut untuk mengecat jalan kampung.
Ia menjelaskan bahwa sudah menjadi tradisi di kampungnya jika bulan Agustus tiba, ia bersama warga menghiasi jalan kampung dengan gambar-gambar atau tulisan-tulisan memakai cat meski tidak banyak, hanya di titik-titik tertentu.
"Namun, karena kami memiliki ratusan kaleng cat, maka kita berani untuk melukis sepanjang kampung dengan gambar-gambar tokoh kartun atau animasi yang disukai oleh anak-anak. Hingga akhirnya mucullah ide membuat Kampung Kartun, karena banyak gambar atau lukisan tokoh kartunnya yang telah kita buat di jalan kampung ini," jelas Nardi, sapaan Pak RT Kampung Ertiga (RT 03) ini, Rabu (17/8/20222).
Baca Juga: Polsek Tegalsari Ungkap Kasus Maling Kabel PJU Surabaya, Kerugian Capai Rp12 Miliar
(Tak mau kalah, remaja putri sedang mengecat hasil karya gambar atau lukisannya tokoh kartun Hello Kitty hingga Keroppi)
Meski memiliki ratusan kaleng cat kemasan rata-rata 1 kg itu, Nardi mengaku ada kendala saat merealisasikan kampungnya menjadi Kampung Kartun tersebut. Pasalnya, ratusan cat kaleng yang diterimanya itu variasi warnanya terbatas. Jadi, dibutuhkan kreativitas tambahan para 'seniman' kampung dalam memadukan warna yang apa adanya itu. Selain itu, jumlah cat minyak tersebut ternyata masih belum bisa mengkaver jalan kampung sepanjang 250 meter itu, akhirnya menambah cat dengan membeli cat air untuk menutupi kekurangannya.
Baca Juga: Jelang Pilwali, KPU Surabaya Buka Pendaftaran untuk 20 Ribu Lebih Petugas KPPS
"Yah, namanya juga dapat gratisan mas, masak pilih-pilih. Kalau kita mau rikues ya kita pilih warna sesuai dengan tokoh kartun tersebut. Jadi, ya kita manfaatin warna-warna yang ada. Tinggal kita sesuaikan saja dengan karakter-karakter atau tokoh kartun yang akan kita warnai. Tapi, sebisa mungkin gambar atau lukisan, kita sesuaikan dengan riilnya sang tokoh, supaya anak-anak juga tidak kesulitan mengenali tokoh-tokoh kartun favorit mereka," paparnya.
Nardi mengaku, untuk menyelesaikan setiap tokoh karakter atau kartun tersebut membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam. Tergantung kerumitan tokoh tersebut dan jumlah orang yang mengerjakannya. Sedangkan untuk menyelesaikan seluruh jalan kampung dengan panjang kurang lebih 250 meter itu, ia mengaku melakukan pengecatan membutuhkan waktu sekitar dua minggu yang dikerjakan di waktu siang dan malam.
"Kita bisa full-nya pas saat akhir pekan, pas malam Minggu itu, karena pas banyak yang libur. Mereka ini rata-rata karyawan kantor, jadi bisanya saat malam hari ngecatnya. Namun, ada juga yang ngecatnya pagi atau siang kalu pas dapat shift malam di kerjaannya," ungkapnya. (ari/*)
Baca Juga: Dinilai Cederai Demokrasi, Ratusan Massa Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News