JEMBER, BANGSAONLINE.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (Unej) menggelar Expo KKN Periode II 2022. Pameran tersebut menghadirkan warna-warni hasil program KKN yang telah dilakukan mahasiswa Unej.
Ketua LP2M Unej, Yuli Witono, mengatakan bahwa peserta dalam kegiatan tersebut merupakan mahasiswa yang telah menjalani KKN dari 20 Juli-23 Agustus 2022. Mereka mendampingi warga di 229 desa pada 4 kabupaten yakni Bondowoso, Lumajang, Situbondo dan Pasuruan.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Kegiatan Expo KKN Periode II tahun 2022 ini digelar dalam rangka memastikan program KKN kita sudah berjalan dengan baik. Salah satu caranya dengan memamerkan hasil inovasi dan program yang sudah mereka kerjakan di desa," ujarnya, Senin (28/8/2022).
Inovasi yang dimaksud Yuli itu berkaitan erat dengan tema besar KKN yakni, Unej Membangun Desa (UMD), dengan sub tema penanganan stunting, pembenahan sanitasi, pengembangan wirausaha dan wisata, membentuk desa tangguh bencana, menyosialisasikan literasi desa, serta pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kemajuan desa.
"Inovasi ini berbasis pada potensi desa dan bisa berupa solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat desa. Inovasi bisa bersifat kebaharuan atau pengembangan dan penyempurnaan dari yang sudah ada. Hasil-hasil inovasi dan program yang dihasilkan mahasiswa menjadi bahan evaluasi dalam penyelenggaraan KKN selanjutnya," paparnya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Sebagai cuplikan dari ekspo yang telah terselenggara, salah satu mahasiswa yang telah mengikuti KKN Periode II tahun 2022, Eni Hoirun, memamerkan hasil inovasinya dari Klakah, Lumajang.
"Kami membantu anggota KPJT (Kelompok Petani Jamur Tiram) MANUT dengan membenahi manajemen keuangan kelompok dan mendampingi anggota kelompok yang kebetulan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah dalam memulai usaha," kata Eni.
"Kami juga mendorong warga memulai membuka usaha baru seperti membuat rengginang dan turut membantu pemasaran produk kopi setempat yang dinamai Kopi Gucci Wasiat. Jadi KPJT MANUT saat ini tidak hanya menaungi anggota kelompok yang bertani dan usaha jamur saja namun sudah melebar ke usaha lain," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Selain itu, ada Novario Wahyu dan kawan-kawan yang melaksanakan KKN di Sukosari, Bondowoso. Mereka memiliki inovasi membuat pestisida nabati berbahan tembakau yang afkir atau rusak.
"Setelah diuji coba dan ternyata berhasil, kemudian kami memberikan sosialisasi pembuatan dan penggunaan pestisida nabati berbahan tembakau kepada petani Desa Sukosari. Dan, alhamdulillah sudah banyak petani yang menggunakannya. Walaupun pemasaran masih berpusat di kalangan internal Desa Sukosari namun kami berharap inovasi ini akan mampu menggerakkan roda perekonomian desa," urai Wahyu.
Di sisi lain, ada Shinta Ridziyatus bersama kelompoknya yang membantu untuk melakukan penanganan kasus stunting (gizi buruk) saat KKN. Para mahasiswa mencoba menaikkan gizi warga Desa Tarum, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, melalui nugget ikan lele.
Baca Juga: Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
"Banyak warga di Desa Tarum yang membudidayakan ikan lele, maka kami ajak warga untuk mengolah ikan lele menjadi nugget, sebab dengan diolah menjadi nugget maka bentuk dan rasanya lebih menarik terutama bagi anak-anak," kata Shinta.
"Jadi ada jaminan asupan gizi bagi anak-anak Desa Tarum. Kami juga memberikan pelatihan pembuatan krupuk berbahan ikan lele sehingga diharapkan menambah pendapatan warga," imbuhnya.
Pameran ini menarik antusias warga yang telah didampingi oleh mahasiswa selama proses KKN berlangsung, sama halnya dengan pameran UMKM yang digelar setelah KKN Kolaboratif se- Jember pada pekan lalu. (yud/bil/mar)
Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News