PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Probolinggo memastikan jika penyebab ambruknya jembatan gantung di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan dikarenakan overload atau over kapasitas.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahyo Saputra, kepada sejumlah wartawan, Jumat (9/9/2022).
Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Selidiki Kasus Pencurian di TK Ananda II
“Ketika berada di atas jembatan, siswa tersebut berkumpul serta menggoyang-goyangkan jembatan. Karena overload, akhirnya anchor atau cantolan pemberat jembatan yang ada di ujung itu patah,” katanya.
Hengki menambahkan, beban yang ada saat kejadian memang di luar kemampuan. Sekitar 36 anak berada di atas jembatan pada waktu bersamaan. Jika satu anak beratnya 50 kg, sudah ada beban 1,8 ton.
“Jika beban 1,8 ton itu di tengah-tengah jaraknya dengan bentang 20 meter, 10 meter dibagi kanan kiri, hampir kurang lebih 3,6 ton dalam watu bersamaan. Kalau itu ditambah dengan goyangan bisa-bisa bebannya 7 sampai 10 ton. Makanya jembatan tidak mampu dan ambruk karena overload. Memang kalau jembatan gantung biasanya yang lewat berjalan statis, kalau diam tentunya akan menambah beban pada jembatan,” jelasnya.
Baca Juga: Kejari Kabupten Probolinggo Geledah Rumah Kasus Korupsi Dana Hibah di Desa Satreyan
Akibat ambruknya jembatan gantung tersebut, kondisi fondasi jembatan, balok poer, serta pilon jembatan di sisi timur jatuh ke sungai. Sementara sisi barat sungai, besi anchor putus.
Untuk penanganan sisi timur perlu dilakukan pembangunan kembali balok anchor, fondasi, dan pilon jembatan. Untuk sisi barat pembangunan kembali balok anchor. Untuk kabel seling dan lantai jembatan juga perlu diperbarui.
“Untuk penanganan masih dilakukan asesmen di lapangan oleh dinas PUPR. Untuk pembenahan nanti masih dirapatkan dengan BPBD. Sebab bencana leading sector-nya BPBD. Harapannya, dalam waktu dekat itu sudah bisa dilakukan pembenahan untuk penggantian. Harapannya secepatnya nanti dari hasil rakor itu bisa menggunakan dana BTT (belanja tidak terduga) dalam waktu dekat unuk dilakukan perbaikan,” terangnya.
Baca Juga: Polisi di Probolinggo Ringkus 11 Pengedar Narkoba
Sebagai bentuk antisipasi kejadian serupa, Hengki mengaku akan melakukan asesmen untuk jembatan-jembatan gantung yang lain yang ada di Kabupaten Probolinggo. Jika memang dari asesmen terdeteksi awal harus ada perbaikan, maka akan segera dilakukan perbaikan.
“Kalau untuk pengguna, jembatan gantung itu tidak menerima beban diam. Jadi bebannya itu harus lewat. Kalau memang lewat, tidak mungkin terisi semuanya. Jika melewati jembatan gantung harus berjalan dan jangan diam. Apalagi sambil digoyang-goyang. Tentu itu sangat berbahaya sekali,” pungkasnya. (ndi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News