GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik bersama warga menanam puluhan ribu mangrove di pesisir pantai yang ada di sekitar perusahaan, Gresik, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022).
Kegiatan ini sebagai upaya mendukung target pemerintah mewujudkan Net-Zero Emissions Petrokimia Gresik, melalui program "Climate Change Action".
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih menyatakan, kegiatan bertajuk “Minimize Emission, Go Green, Save Our Earth” merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Petrokimia Gresik.
Tujuannya, untuk meminimalisasi emisi dari sisa kegiatan usaha di lingkungan perusahaan.
"Pemerintah menargetkan awal penurunan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 mencapai 29%. Melalui kegiatan ini, kami berupaya mempercepat pencapaian target tersebut," ucap Digna.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Dijelaskan ia, mangrove merupakan ekosistem esensial yang menjadi salah satu parameter ekosistem blue carbon, karena mangrove berperan memanfaatkan CO2 untuk fotosintesis dan menyimpannya dalam stok biomass dan sedimen.
"Hutan mangrove bahkan mampu menyimpan karbon (carbon sinks) sebanyak 4-5 kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan. Sehingga, mangrove dapat memberikan kontribusi besar dalam penyerapan emisi karbon sebagai aksi pencegahan climate change," jelasnya.
Lebih lanjut, Digna menyatakan, penanaman mangrove kali ini dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar perusahaan dari Desa Roomo, Kelurahan Lumpur, dan Kelurahan Kroman, Kecamatan Gresik.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
"Hal ini bertujuan untuk menggugah komitmen bersama dalam menjaga apa yang telah diinisiasi perusahaan hari ini, agar dapat berjalan berkelanjutan," tuturnya.
Selain berfungsi menyerap emisi karbon, mangrove juga mampu mengurangi abrasi pantai, menjaga kualitas air pesisir, konservasi keanekaragaman hayati, dan menyediakan bahan-bahan alami penting yang mendukung sektor perikanan.
Keberadaan hutan mangrove diharapkan mampu mendukung sumber mata pencaharian masyarakat pesisir pantai sekitar perusahaan.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Kami yakin perubahan besar selalu diawali dari langkah kecil. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi sehingga mampu meningkatkan kesadaran karyawan Petrokimia Gresik maupun masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan," harapnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri Kepala KSOP Kelas II Kabupaten Gresik dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Petrokimia juga memberikan bantuan sebanyak 1.000 bibit mangrove untuk masing-masing desa/kelurahan yang terlibat.
Sementara itu, Lurah Lumpur, Rizki Ameliah, mengapresiasi kepedulian Petrokimia Gresik kepada lingkungan pantai di wilayahnya.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia
Terkait bantuan mangrove, ia mengaku akan berkoordinasi dengan lima balai yang ada di Kelurahan Lumpur.
"Kami akan melibatkan masyarakat dari masing-masing balai, sehingga mereka turut menjaga kelestarian dari mangrove bantuan Petrokimia Gresik ke depannya," katanya.
Kegiatan tanam mangrove ini bukan yang pertama kalinya digelar oleh Petrokimia Gresik. Sebelumnya, Srikandi Petrokimia Gresik juga melakukan penanaman mangrove di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Mengare di Desa Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, pada momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
PRPM Mengare merupakan salah satu program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik yang berupa pemberdayaan masyarakat melalui konservasi ekosistem pesisir.
Tujuannya, untuk mengurangi laju abrasi, meningkatkan produktivitas perikanan, dan terciptanya alternatif lapangan kerja dari ekowisata pesisir terpadu.
Selain PRPM Mengare, Petrokimia Gresik juga melakukan pengembangan ekowisata mangrove di Kali Lamong yang kini sudah menjadi destinasi wisata baru di Gresik. Serta berkontribusi dalam pembangunan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujungpangkah, hingga mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia kategori “Private Sector/Perusahaan” tahun 2021.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih The Best Performer of The Year
"Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN yang merupakan lokomtif pembangunan bangsa, Petrokimia Gresik berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus dalam menjalankan operasional bisnisnya untuk meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan," tutup Digna. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News