KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dari 47 pejabat baru di lingkungan Pemkab Kediri yang dilantik Bupati Hanindhito Himawan Pramana, Selasa (20/9/2022) kemarin, salah satunya adalah Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Edy Suprapto.
Pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kediri itu, menggantikan Plt. Kalaksa BPBD Moh. Saifuddin Zuhri yang digeser menjadi Kabid Kewaspadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Dukung Kemajuan Mitigasi Bencana, ITS Gelar Simposium Internasional
Baru sehari menjabat kepala pelaksana BPBD, Edy Suprapto langsung menemui Pengurus FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) Kabupaten Kediri.
Pertemuan yang dilakukan di bawah pohon mangga itu berlangsung gayeng. Diskusi tentang kebencanaan mengalir begitu saja. Selain Edy Suprapto, Ketua FPRB Ari Purnomo Adi, dan beberapa pengurus, pertemuan itu juga dihadiri Moh. Saifuddin Zuhri.
Menurut Edy, penanganan masalah kebencanaan memang harus melibatkan semua pihak. Termasuk para relawan yang tergabung dalam FPRB Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Rawan Terjadi Angin Puting Beliung, Pakar ITS Serukan Kesiapan Mitigasi Bencana
"Tentunya kami tidak bisa sendiri dalam penanggulangan bencana yang terjadi. Untuk itu, kami akan terus men-support kegiatan FPRB Kabupaten Kediri," ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Dalam kesempatan itu, Ari Purnomo Adi menyampaikan bahwa FPRB Kabupaten Kediri sudah banyak melakukan kegiatan seperti jambore mitigasi bencana, advokasi, dan pendidikan kebencanaan.
"Di FPRB Kabupaten Kediri saat ini juga sudah ada sekolah kebencanaan dan sekolah sampah. Kami berupaya agar masyarakat mempunyai kepedulian, memiliki pengetahuan tentang kebencanaan dan keterampilan dalam mengatasi permasalahan kebencanaan," kata pria yang berprofesi sebagai dokter itu.
Baca Juga: Khofifah Tumpengan dan Berbagi Pengalaman dengan Penyandang Disabilitas di Kediamannya
Menurut Ari, selain giat lapangan, ke depan FPRB juga akan terus melakukan advokasi dan pendidikan kebencanaan kepada masyarakat, termasuk kepada para penyandang disabilitas.
"Harus diakui, problematika FPRB Kabupaten Kediri saat ini adalah masalah anggaran. Selama ini, setiap ada giat, kami harus berupaya mandiri termasuk menggalang dana dari pihak ketiga," ujar Ari seraya berharap ke depannya BPBD Kabupaten Kediri bisa menyisihkan anggaran untuk giat FPRB. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News