KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komisi I DPRD Kabupaten Kediri memanggil Pimpinan BRI Cabang Pare dan Pimpinan OJK Kediri menindaklanjuti laporan hilangnya uang dua nasabah BRI akibat mengklik link phising.
Rapat dengar pendapat itu dipimpin oleh Ketua Komisi I Maskur Lukman, Selasa (11/10/2022). Lukman mengungkapkan, dua orang nasabah BRI yang mengadu adalah Erna Hari Purwanti, warga Desa/Kecamatan Papar, Erna. Dia kehilangan uang Rp20 juta setelah mengklik link phising yang meminta username dan password aplikasi BRIMO (e-banking BRI).
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
"Pengadu kedua adalah Indri Tri Wahyuni, warga Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Ibu Tri, mengaku kehilangan uang sebanyak Rp177 juta, setelah meng-klik aplikasi BRIMO," kata Lukman, Selasa (11/10/2022).
Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Pemimpin Cabang BRI Kediri Pare Hari Prasetyo menyatakan dalam kasus raibnya uang milik nasabah tersebut bukan kesalahan BRI. Melainkan kesalahan nasabah karena menyerahkan password dan username BRIMO ke pihak lain.
Menanggapi hal ini, Lukman meminta pihak BRI tidak menyalahkan nasabah.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
"Karena nasabah itu tahunya menyimpan uangnya BRI. Kalau aplikasi BRIMO itu palsu, mestinya BRI melaporkan ke polisi. Kami memberi waktu 14 hari untuk menyelesaikan masalah ini dan kami menunggu progresnya," imbuh pria yang juga mantan Sekretaris PWI Kediri itu.
Senada, Anggota Komisi I Murdi Hantoro juga meminta BRI bertanggung jawab atas hilangnya uang nasabah.
Sementara Tri Wahyuni berharap uangnya bisa kembali setelah mengadu ke dewan. Ia mengaku juga sudah melaporkan kasus ini ke Polres Kediri.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Sementara Kepala OJK Kediri Bambang Supriyadi membenarkan bahwa pihaknya diberi waktu 14 hari untuk menyelesaikan kasus ini. Menurutnya, inti dalam rapat hari ini adalah anggota dewan ingin mengetahui langkah-langkah yang telah dilakukan oleh BRI dan OJK.
"Kami dari OJK memang bertugas untuk melindungi nasabah. Namun untuk kasus uang hilang milik nasabah atas nama Erna Hari Purwanti, menurut BRI adalah kesalahan pihak nasabah sendiri. Sedangkan untuk kasus nasabah Tri Wahyuni masih dalam pendalaman lebih lanjut," ujar Bambang usai rapat, Selasa (11/10/2022).
Sementara Pemimpin Cabang BRI Kediri Pare Hari Prasetyo menolak memberikan keterangan. Ketika dikejar wartawan, Hari terus berlalu dan langsung masuk mobil.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
"Maaf, saya ditunggu mau rapat," ujarnya singkat. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News