JEMBER, BANGSAONLINE.com - Jatim All Winner kembali menggelar Jember Fashion Society (JFS). Kegiatan yang berlangsung di Atrium Lippo Plaza Jember itu menampilkan puluhan desainer dari Jawa Timur untuk membangkitkan industri fesyen pascapandemi Covid-19.
Agenda tersebut telah dimulai pada Jumat (14/10/2022) malam dan akan berlangsung hingga hari ini, Minggu (16/10/2022). Event Direct JFS, Amir Shidiq Anshori, mengatakan bahwa gelaran kelima ini mengangkat tema yang ingin menampakkan keindahan Indonesia.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
"Jember Fashion Society pada tahun kelima, mengangkat tema 'SVARGA' (baca:suwarga/surga dalam bahasa jawa), penggambaran dari Indonesia yang merupakan surga keindahan, mengacu pada lima destinasi wisata prioritas sesuai dengan program dari Bapak Presiden kita, Ir. H. Jokowi. Likupang, Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan Labuhan Bajo," paparnya.
"Di tahun kelima ini, kita berharap usai pandemi dua tahun, industri fesyen kembali bangkit. Karena kalau sekarang juga sudah mulai banyak event yang bisa mempromosikan karya-karya dari desainer, baik dari daerah Jember maupun yang dari sekitarnya," imbuhnya
Pada pembukaan JFS, beberapa desainer tamu yang dirasa cukup kondang di Jawa Timur dihadirkan. Selain itu, juga ada penampilan mode busana muslim dan juga macam desain kebaya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
"Yang kita tampilkan (pada pembukaan) ada desainer tamu, Monalisa, desainer dari Jember tapi tidak terekspose karena dia sekarang stay di Surabaya, yang kedua Ronie Parero, dan yang ketiga biasanya dikenal desainer kebaya pengantin, tapi kali ini Davin mengerjakan untuk gaun malam," ungkapnya.
"Jadi selain tiga desainer itu, kita juga mengundang muslim mode show, karena kita ketahui mode show itu berkembang, jadi mulai banyak orang yang berminat menggunakan baju muslim. Selain itu ada komunitas pecinta kebaya dan kain nusantara, karena menuju kebaya diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia," tuturnya menambahkan..
Baca Juga: 110 Model Tampil Memukau dalam Fashion On The River di Coban Talun Kota Batu
JFS ini juga merupakan agenda yang memang untuk pagelaran dan mempromosikan karya dari desainer lokal yang ada di Indonesia, khususnya Jawa Timur dan Jember. Amir menyebut, yang berbau kompetisi hanyalah pada pemilihan JFS Icon Best Model untuk dijadikan model pada promosi JFS di tahun mendatang.
"Semuanya adalah pagelaran fashion show. Kalau yang kompetisi nanti itu hari Minggu, jadi kita mencari ikon yang nanti tahun depan menjadi model untuk promonya JFS," ucapnya.
Dalam agenda ini, Amir sebagai direktur event, mengaku desainer dari Jember cukup banyak terlibat dan berpartisipasi. Selain itu juga terdapat beberapa desainer lain dari Jawa Timur.
Baca Juga: PT Smelting Dukung Gelaran Batik Fashion Street di Ajang Dekranasda Fest 2024
"Desainer Jember banyak yang terlibat. Sabtu itu ada 15 dsainer, itu dari Jember ada 4, kemudian dari Bondowoso ada 3, sisanya luar kota. Kemudian di hari Minggu itu ada 9 desainer baju cowok, itu dari Jember ada 4, kemudian 1 dari Lumajang, 1 dari Banyuwangi, yang 3 dari Bondowoso dan Surabaya. Yang terjauh, desainer kita dari Madiun," bebernya.
Selain itu, harapan di tahun berikutnya, JFS dapat merangkul banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang membidangi fesyen, sebab urungnya keikutsertaan mereka pada JFS yang kelima ini.
"Kita itu kan selalu bikin promo 2 bulan sebelumnya, jadi kami berharap di tahun depan lebih banyak UMKM dari Jember itu bisa terlibat. Karena kemarin sebenernya kita harusnya agenda ini dimulai Hari Kamis, yaitu UMKM Show. Tapi ternyata mereka belum berminat, padahal untuk show kita gratiskan, supaya kita pingin UMKM di Jember ini berkembang," urai Amir
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
"Mungkin karena kendala biaya dan mereka belum sempat produksi, akhirnya mereka nggak ikut. Tapi mereka bilang: Mas, tahun depan saya tolong dikabari, paling nggak dari 4 bulan sebelumnya biar kita bisa prepare, baik itu bikin batiknya yang baru ataupun bikin kreasinya yang baru. Itu dari 12 anggota Asosiasi Batik Jember." pungkasnya.
Sementara itu, Belinda Amelia selaku Manajer Marketing Communication Lippo Plaza Jember mengatakan bahwa dengan memberikan fasilitasi terhadap agenda JFS di Lippo Plaza Jember, hal tersebut merupakan komitmen pihaknya dalam menyokong industri fesyen di Jember, terlebih Jember merupakan Kota Fashion menurutnya.
"Insya Allah kita akan selalu support acara fesyen di Kabupaten Jember. Fesyen mencerminkan kecerdasan, gaya hidup, kreativitas. Karenanya, Lippo Plaza Jember secara konsisten bersama Jatim All Winner pastinya, mengadakan Jember Fashion Society sebagai bentuk selebrasi masyarakat Jember yang telah didaulat menjadi ikon Fashion Carnival Indonesia." ujarnya dalam pembukaan JFS 5.0. (yud/bil/mar)
Baca Juga: Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News