KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana ngamuk saat sidak pembangunan Pasar Wates, Senin (17/10/2020) sore. Ia melampiaskan kemarahannya dengan menendang plafon, ketika mengetahui proses pembangunan Pasar Wates tak berjalan sesuai harapan.
Pasalnya, bupati yang merupakan putra Menseskab Pramono Anung itu menemukan sendiri material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi sebagaimana dokumen perencanaan. Padahal, proyek tersebut menelan anggaran hingga miliaran rupiah.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Saat mengecek bangunan kios, bupati muda yang karib disapa Dhito itu juga menemukan salah satu merk semen berserakan yang diduga tidak masuk dalam dokumen.
"Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana, di dokumen itu tertera apa tidak?" tanya dia.
Selanjutnya, Dhito mengecek material plafon kios yang secara kebetulan tergeletak di depannya. Setelah dicek, ternyata merk dan material plafon itu tak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Untuk mengetes kualitasnya, Dhito menendang plafon itu. Hasilnya, plafon itu langsung jebol. Bahkan, Politikus PDIP itu langsung sejumlah plafon yang telah terpasang agar dibongkar.
"Kualitasnya menurut jenengan bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?," tanya Dhito lagi kepada konsultan pengawas.
Setelah melihat pembangunan kios, ia lalu mengecek bangunan utama pasar. Ia melihat material atap yang belum terpasang, termasuk pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama. Ada yang memiliki ketebalan 6,7 dan 8 cm.
Baca Juga: ZIS Baznas Meningkat Hampir 70 Persen, Bupati Kediri Launching Program Beasiswa SKSS
Hingga petang, pengecekan terus berjalan. Dhito pun tampak menelepon pihak pelaksana pekerjaan pembangunan Pasar Wates atas hasil temuan dalam sidak.
Ia menekankan, agar proyek yang dibangun menggunakan uang rakyat dikerjakan dengan benar, termasuk material yang digunakan.
"Sudah menjadi kewajiban kepala daerah mengecek setiap pekerjaan (yang menggunakan uang rakyat)," tuturnya.
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Ia mengungkapkan, anggaran yang digunakan untuk revitalisasi Pasar Wates bersumber dari dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan sebesar Rp12 miliar.
"Apalagi ini program dari Kemendag. Mau ditaruh di mana muka saya di depan Menteri Perdagangan," cetusnya.
Karena itu, pihaknya meminta agar pembangunan Pasar Wates dilakukan sesuai dokumen kontrak. "Kalau tidak sesuai spek, tolak," tegas Dhito.
Baca Juga: Bupati Kediri Jamin Kehidupan Korban Selamat Kasus Pembunuhan di Ngancar
Usai melakukan pengecekan, Dhito meminta kepala dinas perdagangan yang turut mendampinginya agar membongkar pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan akan segera mengumpulkan pelaksana pekerjaan, termasuk pengawas dan konsultan.
"Besok akan kita kumpulkan, kita akan cek dokumennya. Kalau tidak sesuai kita minta dibongkar," tugasnya. (kominfo)
Baca Juga: Jelang Coblosan, Dhito Ikuti Khataman Manaqib di Ponpes Al Falah Ploso
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News