SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Jembatan penghubung Desa Daleman dan Desa Pesarenan di Kecamatan Kedungdung, Sampang, dibiarkan rusak. Padahal, jembatan tersebut rusak sejak tahun 2020 lalu disebabkan bencana alam banjir.
Kerusakan jembatan pada saat itu sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat yang akan berpedagang, pelajar maupun aktivitas lainnya. Jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat.
BACA JUGA:
- Dana Pinjaman Pemkab Sampang Senilai Rp13 M Bawa Petaka, Polda Jatim Periksa Kontraktor Lapen
- Ajang Silaturrahmi Pj Bupati Sampang dengan Jurnalis Dikemas Buka Puasa Bersama
- Pemkab Sampang Meriahkan Malam Idulfitri 2024 dengan Parade Takbir Keliling
- Pemkab Sampang Gelar Parade Takbir Keliling Lebaran Idulfitri 2024
Moslim, warga setempat mengatakan, kesabaran masyarakat menunggu perbaikan jembatan dari Pemerintah sepertinya sudah habis. Terbukti, warga setempat rutin merawat dan mengganti kerusakan papan atau serap jembatan.
"Kalau masih awal-awal rusak masyarakat mengira jembatan ini bakal diperbaiki oleh pemerintah karena kerusakannya disebabkan bencana alam berupa banjir, ternyata tidak," kata Muslim pada BANGSAONLINE.con, Jumat, (28/10/2022).
Ia menceritakan, pada Desember 2020 lalu luapan air sungai cukup tinggi hingga menutupi jembatan. Jembatan ini putus keesokan harinya setelah fondasi di sisi utara longsor.
"Banjirnya waktu malam, tapi ambruknya keesokan harinya. Di situlah awal mula jembatan ini rusak," ungkapnya.
Setelah rusak, sambung Moslim, warga setempat membuat jalan sementara agar tetap bisa dilewati, meski hanya pejalan kaki. Namun, tak selang lama jalan itu rusak. Kemudian warga mencoba mengangkat kanal jembatan dengan menggunakan derek dan membangun pondasi baru.