KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Hal itu disampaikan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Wali Kota Punjul Santoso, dalam acara lokakarya percepatan penurunan stunting yang digelar di Singhasari Hotel Kota Batu, Kamis (3/11/2022).
Menurut Wali Kota Dewanti Rumpoko, penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah. Tapi membutuhkan kerja sama segala pihak, termasuk yang utama adalah masyarakat sendiri.
Baca Juga: Harga Daging Ayam di Kota Batu Terus Merangkak Naik Jelang Nataru
“Jika perlu, kita datangkan tenaga ahli untuk memetakan alasan kenapa penurunan stunting pada 2 tahun ini tidak signifikan,” ujar Dewanti.
Sementara itu, Punjul mengatakan stunting manjadi perhatian Pemkot Batu karena sangat merugikan bagi kesehatan maupun produktivitas ekonomi dalam jangka pendek maupun panjang. Karena itu, percepatan penurunan stunting menjadi salah satu bagian dari double burden malnutrition (DBM).
"Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya dan konvergensi, guna menurunkan stunting di Kota Batu," ungkapnya.
Baca Juga: Dinkes Kota Batu Lakukan Monev Kawasan Tanpa Rokok
Selama ini, lanjut Punjul, sudah berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Batu untuk menanganani stunting. Antara lain membentuk tim penanganan dan tim audit kasus stunting, serta tim percepatan penurunan stunting.
Bahkan, Pemkot Batu juga melakukan intervensi dalam hal anggaran di sektor pendidikan dengan alokasi 30 persen demi perbaikan gizi. Di antaranya dengan memberikan makanan tambahan gizi untuk ibu dan balita.
Selain itu, dilakukan pemantauan di posyandu dan peningkatan layanan kesehatan untuk ibu dan anak. Intervensi dan pendampingan dilakukan pada pasangan yang sudah menikah, ibu hamil, pasca melahirkan, serta balita. Punjul mengungkapkan, bahwa keluarga berisiko stunting sudah mendapatkan bansos untuk perbaikan gizi.
Baca Juga: Tata Kelola Kearsipan 10 OPD Pemkot Batu Raih Predikat Sangat Memuaskan
Sependapat dengan Wali Kota Dewanti, Punjul mengatakan stunting merupakan tanggung jawab bersama. Terutama memberi legasi yang akan terus diingat generasi masa depan Kota Batu.
Lokakarya ini diikuti oleh 600 orang dengan 492 kader yang tergabung di TPK (tim pelaksana kegiatan) desa/kelurahan se-Kota Batu, dengan narasumber Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini.
“Saya berharap angka stunting di Kota Batu bisa turun hingga di bawah 10 persen,” harapnya. (adi/mar)
Baca Juga: Tinjau Progres Pembangunan Gudang Aset, Pj Wali Kota Batu Targetkan Rampung Akhir 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News