LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas PU Sumber Daya Alam Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan mencetuskan 2 program inovasi, yakni Gerakan Perahu Sikat Eceng Gondok (Garpu Sendok) dan Gerakan Bersih Lumpur Saluran dalam Kota (Gempur Saloka).
Hal ini, sebagai bentuk upaya untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir di Lamongan yang saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Dua program Inovatif tersebut, dicanangkan langsung oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
"Lamongan punya program inovasi di bidang perairan antara lain Garpu Sendok dan Gempur Saloka. Keduanya dilakukan utamanya untuk meminimalisir bencana alam banjir di Lamongan, serta untuk merealisasikan program prioritas Lamongan yakni mitigasi bencana alam," tutur Kepala Dinas PU SDA Lamongan, Gunadi melalui keterangan tertulis melalui BANGSAONLINE.com, Kamis (10/11/2022).
Menurutnya, program Garpu Sendok tersebut, sudah dilaksanakan selama 2 hari di bantaran Kali Corong dengan mengerahkan 2 unit perahu berisikan 8 petugas, dengan target pembersihan eceng gondok seberat 40 Kg.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Dengan adanya program ini, lanjut Gunadi, dipastikan akan menambah volume tampungan air dan memperlancar arus air di Lamongan.
"Garpu sendok baru berjalan 2 hari dengan perolehan 2-3 kg eceng gondok yang nanti dibuang ke TPA. Target kami ialah membersihkan 40 Kg eceng gondok di sepanjang Kali Corong yakni 4,5 km. Dengan program ini dipastikan akan memperlancar arus air dan menjaga kebersihan saluran air di Lamongan," tuturnya.
Sementara, untuk progres program Gempur Saloka, sudah berjalan mulai 3 Oktober lalu, dan telah dinyatakan mencapai 100%, untuk titik Kota Lamongan dan 70% untuk titik Kecamatan Babat.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
"Kita kan ada dua titik yakni Lamongan Kota dan Babat, masing-masing 100% untuk kota dan 70% untuk Babat," katanya.
Gunadi menyampaikan, normalisasi perairan dibagi menjadi 2 yakni operasi dan pemeliharaan, di Lamongan sendiri, rutin dilakukan operasi 3-4 kali dalam setahun. Untuk pemeliharaan berkala juga dilakukan dengan bantuan alat berat melalui program Garpu Sendok dan Gempur Saloka. (qom/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News