SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dinas PU-BMSDA Pemkab Sidoarjo didatangi puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Aloha, Senin (14/11/2022).
Kedatangan mereka untuk menuntut ganti rugi, karena lapaknya terdampak pembangunan Flyover Aloha.
Baca Juga: Pascadebat Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi-Mimik Dihadiahi Batik
Perwakilan Paguyuban UMKM Aloha, Budi Prasetyo Kuncoro, mengungkapkan bahwa para UMKM sebelumnya sudah dua kali menyampaikan surat keberatan. Namun, hingga kini belum ada tanggapan. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor juga belum memberikan respons apa pun.
"Kita merasa kehilangan pekerjaan dan tidak cukup waktu untuk membuka usaha di tempat yang baru. Makanya, kami meminta kepada bupati untuk keberpihakannya kepada kami," kata Budi saat ditemui usai audiensi di Kantor DPU BMSDA Sidoarjo.
Menurutnya, terusirnya 60 UMKM yang berjualan di Bundaran Aloha adalah sebuah ironi dari Kabupaten Sidoarjo yang dikenal sebagai kota UMKM.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
Karena itu, pihaknya meminta Bupati Ahmad Muhdlor memberikan perhatian sehingga masalah para pelaku UMKM dapat diselesaikan.
"Karena perjanjian atau PKS kita tidak sama, maka kami mohon bupati untuk membantu kami menyelesaikan satu persatu," ujar Budi yang sudah 10 tahun berjualan di Aloha.
Budi menegaskan, para pelaku UMKM sebetulnya sangat mendukung pembangunan Flyover Aloha.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
"Tapi kami juga minta keadilan bagi kami yang sudah rugi ratusan hingga miliaran rupiah," pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News