JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Sel kanker paru-paru dapat tumbuh secara tak terkendali sehingga dapat menyebabkan menderita kanker paru-paru.
Jika seseorang mengalami kanker paru-paru, pada umumnya akan merasa gangguan-gangguan pernapasan seperti sesak napas, nyeri dada hingga area tulang rusuk, napas berbunyi (mengi), batuk berkepanjangan, serta batuk disertai darah.
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
Selain itu, orang yang menderita kanker paru-paru juga merasakan keluhan lainnya, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, hilang selera makan hingga berat badan menurun.
Jika membahas tentang kanker paru-paru dan agar lebih waspada pada sistem pernapasan, ada baiknya kita mengetahui mitos-mitos resiko yang mengaitkan seseorang terkena penyakit tersebut.
Berhenti merokok tidak menurunkan resiko kanker paru-paru.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Kebiasaan merokok yang dilakukan seseorang, sering dikaitkan dengan peningkatan resiko berbagai macam penyakit, termasuk kanker paru-paru.
Beberapa orang mungkin berpikir, mereka akan sia-sia apabila berhenti merokok, karena residu dari rokok sudah menumpuk pada paru-paru.
Faktanya, berhenti merokok dapat memberikan manfaat yang cepat, dan akan memiliki suplai udara yang bersih, sehingga, paru-paru dapat bekerja lebih maksimal.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
Hal tersebut, akan menurunkan resiko kanker paru-paru. Sepuluh tahun orang yang berhenti merokok, membuat orang terhindar dari 50 persen risiko kematian akibat kanker paru-paru.
Rokok rendah TAR lebih aman
Beberapa penderita kanker paru-paru tidak langsung memutuskan untuk berhenti merokok, justru memilih merokok dengan kandungan tar yang lebih rendah.
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Mereka berpikir bahwa rokok rendah tar seperti rokok elektrik, rokok mild, rokok herbal, atau rokok mentol lebih aman bagi paru-paru. Namun pada nyatanya, rokok sama-sama memicu resiko kanker paru-paru. Bahkan, rokok menthol yang memiliki sensasi pada tenggorokan lebih menyegarkan, akan membuat orang menghirup asap dan membiarkan di paru-paru sebelum menghembuskan asapnya kembali.
Suplemen antioksidan mencegah resiko paru-paru.
Orang yang tidak bisa berhenti kebiasaan merokok, mungkin mencari solusi untuk mencegah resiko yang ditimbulkan oleh rokok dengan mengkonsumsi suplemen antioksidan.
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
Namun faktanya, perokok tetap memiliki resiko kanker paru-paru yang tinggi meskipun mengkonsumsi suplemen antioksidan.
Merokok dengan pipa atau cerutu lebih aman
Cerutu dan pipa rokok (filter rokok) memang membuat tidak langsung bersentuhan dengan tembakau atau bahan baku dari rokok. Namun, cerutu dan pipa tidak mencegah seseorang terkena kanker paru-paru. Hal itu, karena asap yang dihasilkan meskipun sudah menggunakan pipa atau filter, akan tetap masuk dan bersarang pada paru-paru.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 20 November 2024
Rokok penyebab kanker paru-paru
Kebanyak orang menganggap penyebab utama dari resiko kanker paru-paru adalah rokok, namun sebenarnya masih ada faktor lain yang perlu diketahui yaitu radon.
Radon merupakan gas radioaktif tidak berbau dan tidak berwarna dan terbentuk dari peluruhan radioaktif alam 226Ra dari bahan bangunan yang dapat masuk secara gradual ke dalam udara ruangan melalui bahan bangunan.
Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh
Bahaya radiasi interna gas radon akan masuk kedalam tubuh melalui sistem pernapasan dan di dalam paru-paru akan menyebabkan kerusakan pada jaringan sel (sel kanker).
Bedak tabur memiliki resiko paru-paru
Bedak tabur (talc) selalu diwaspadai karena diduga dapat menyebabkan kanker saat terhirup dan masuk kedalam paru-paru.
Baca Juga: Bisakah Air Putih Menurunkan Asam Urat? Ini Faktanya
Faktanya, penelitian mengatakan bedak tabur tidak memicu resiko kanker paru-paru. Namun, penggunaan bedak talc berlebihan dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada beberapa orang. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News