SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertajuk operasi pasar, masih berlanjut. Mirza Muttaqien, Direktur PT Jatim Graha Utama yang ditunjuk sebagai pelaksana program memastikan stok bahan pokok sangat cukup. Karena itu, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak panic buying.
Operasi pasar digelar pemerintah provinsi sejak akhir September lalu. Beragam bahan pokok digelontor dengan harga murah setiap pekan. Lokasinya pun berpindah-pindah. Ada 25 pasar di Jawa Timur. Mirza mengatakan program tersebut mendapat respon positif dari masyarakat.
Baca Juga: Jelang Ibadah Natal 2024, Polisi Gelar Patroli Obvit dan Cek Pengamanan Gereja di Sidoarjo
Jelang akhir tahun, operasi pasar menjadi program yang dibutuhkan masyarakat. Sebab, tren harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru ( Nataru) naik. Operasi pasar hadir di tengah masyarakat dengan harga terjangkau. " Kami menawarkan di bawah harga rata-rata pasar," kata Mirza.
Dia memisalkan, harga beras grade A di pasar tradisional. Harg1 per 5 kilogram mencapai Rp 62 ribu, sedangkan harga operasi pasar Rp 52.500. Begitu juga dengan gula, harga di pasar Rp 13.500 hingga Rp 14 ribu per kilogram. Operasi pasar menjual Rp 12.300 hingga Rp 12.500 per kilogram. "Harga itu sangat terjangkau bagi masyarkat," ungkapnya.
Operasi yang berlangsung setiap akhir pekan itu akan berlanjut hingga bulan ini. Mirza mempersilakan masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut. "Kami mengimbau masyarakat belanja dengan bijak sesuai kebutuhan, tidak perlu panic buying," ucapnya.
Baca Juga: Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Ngawi Kunjungi Posyan dan Pospam Operasi Lilin Semeru 2024
Plt Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jatim Iwan mengatakan program yang digagas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu merupakan bentuk perhatian kepada masyarakat. Pemerintah menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau. Stok yang digelontor juga cukup besar. "Sangat bisa mencakup kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun," katanya.
Lokasi operasi juga di tengah masyarakat. Yakni pasar tradisional di daerah. Harapannya, program ini bisa mengena tepat sasaran. " Kebutuhan masyarakat terpenuhi, harga tetap stabil," ujar Iwan.
Dia juga menegaskan harga bahan pokok di pasar meningkat karena tren Nataru. Bukan karena stok bahan baku di Jawa Timur menipis. Pemerintah Provinsi Jatim sudah berkoordinasi dengan berbagai elemen untuk memantau ketersediaan barang.
Baca Juga: Beri Rasa Aman di Momen Nataru, Kapolres dan Kasatlantas Pasuruan Tinjau 12 Pos Operasi Lilin Semeru
"Sesuai info yang kami terima, semua masih sangat aman," tegas dia. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News