KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Satu dari enam Payung Madinah yang dibangun Pemkot Pasuruan di Masjid Al Anwar, Alun-Alun Kota Pasuruan, rusak akibat tidak kuat menahan beban air hujan. Tak pelak, proyek yang menghabiskan anggaran senilai Rp17 miliar tersebut langsung dilakukan perbaikan, Senin (19/12/2022).
Pantauan wartawan, pekerja proyek tampak membongkar salah satu payung yang mengalami kerusakan di bagian kerangkanya.
BACA JUGA:
Saiful, salah satu warga Kota Pasuruan, yang ikut melihat proses perbaikan, mempertanyakan fungsi dari payung tersebut. Mengingat, anggaran pembangunan dan perawatannya membutuhkan biaya tinggi.
"Terus coro payung iku dadi, gawe mayungi sopo? (Andai payung itu selesai dibangun, mau buat mayungi siapa?) tanya dia kepada BANGSAONLINE.com.
Sememntara Wali Kota Lira Pasuruan, Izul Makari, menilai pengerjaan proyek Payung Madinah di Alun-Alun Kota Pasuruan tak profesional. Bahkan, ia menduga material yang digunakan adalah barang KW karena tak mampu menahan beban air hujan.
"Sebanya 6 unit Payung Madinah, sudah dua unit dobol. Padahal anggarannya Rp17 miliar atau Rp2,8 miliar tiap titik. Patut disangka barang tak sesuai spesifikasi," katanya.
Izul mengungkapkan, pihaknya sempat mendengar kabar bahwa proyek itu disubkontrakkan kepada rekanan Pasuruan. Sehingga anggaran tiap titik payung menjadi Rp2,3 miliar.
Sementara Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf menegaskan bahwa payung tersebut hingga kini ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor karena belum diserahkan ke pemkot.
Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut belum selesai. Pun seandainya pelaksanaan proyek pembangunan tersebut molor atau lambat, pihak kontraktor diwajibkan membayar denda.
Klik Berita Selanjutnya