Yogyakarta Disebut Pusat Kejahatan Keuangan Digital

Yogyakarta Disebut Pusat Kejahatan Keuangan Digital Yogyakarta Disebut Pusat Kejahatan Keuangan Digital. Foto: Ist

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Daerah Istimewa menjadi sumber menyusul Sulawesi yang merupakan sentral pelaksanaan kegiatan fishing, social engineering, dan skimming.

Agus Fajri Zam selaku Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK menuturkan "Sekarang juga berkembang daerah baru ada pusat hacker" pada Senin (26/12/2022) dalam media briefing bertajuk 'Optimalisasi Perlidungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)'

Kendati demikian, Agus tidak mengelaborasi secara spesifik daerah mana saja yang menjadi pusat kejahatan digital.

"Oleh karena itu perlu diberikan penekanan ke konsumen untuk tidak gegabah menerima telepon atau email yang masuk", lanjut Agus.

Pada periode 1 Januari 2022 hingga 16 Desember 2022 menerima 14.088 pengaduan konsumen melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).

Agus Fajri Zam menjelaskan sebanyak 7.104 pengaduan atau 50 persen menyangkut sektor perbankan, sebanyak 6.896 atau 49 persen menyangkut sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan 88 pengaduan atau 0,6 persen menyangkut sektor pasar modal.

Agus mengatakan sebanyak 1.545 konsumen melanjutkan pengaduan ke Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS),1.218 pengaduan ditindaklanjuti LPAS dan 519 pengaduan telah selesai serta 699 pengaduan sedang dalam proses.

Selain itu, terdapat 327 pengaduan tidak dilanjuti karena bukan kewenangan LAPS, seperti berindikasi pidana, pernah, atau sedang dalam proses oleh lembaga lain atau pengadilan, atau belum dilakukan. (ans)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO