SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gresik merupakan salah satu daerah yang mempunyai banyak destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu daerah Industri di Jawa Timur ini berada di kawasan utara laut jawa yang terkenal memiliki wisata alam yang mempesona.
Selain itu, tempat wisata budaya yang ada di Kota Pudak ini juga tidak kalah menariknya. Upaya untuk menarik minat pengunjung baik lokal maupun luar daerah terus dilakukan pemerintah kabupaten setempat, dengan meningkatkan potensi wisata yang ada di Gresik.
Baca Juga: Peringati Rebo Wekasan, Warga Suci Gresik Kirab Tumpeng Agung
Dilansir dari laman disparekrafbudpora.gresikkab.go.id, ada sejumlah destinasi wisata budaya yang ada di Kabupaten Gresik. Berikut 7 wisata budaya Gresik yang mungkin kalian belum tahu.
Aktivitas Pasar Bandeng yang menjadi wisata budaya di Gresik bertujuan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Pasar Bandeng diselenggarakan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran atau pada malam 27 hingga 29 di bulan Ramadhan. Acara ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan dalam menunaikan ibadah puasa, sekaligus menunjukkan kelihaian warga Gresik dalam bidang pertambakan ikan bandeng.
Baca Juga: Syukuri Hasil Bumi, Warga Putatlor Gresik Gelar Sedekah Bumi
Pada saat itu, semua penduduk akan tumpah ruah menikmati ajang Pasar Bandeng. Berbagai ukuran Bandeng mulai sedang, hingga besar atau kawak akan dilelang pada tradisi ini. Satu ekor Bandeng kawak bobotnya bisa mencapai 10 kg lebih. Konon, budaya Pasar Bandeng sudah dikenal sejak zaman Sunan Giri yang bermaksud meningkatkan potensi ekonomi masyarakat Gresik kala itu. Selain diikuti oleh para petani ikan bandeng dari wilayah Gresik, namun kegiatan yang dilakukan setahun sekali ini juga diminati petambak dari Lamongan, Tuban, hingga Sidoarjo.
2. Kirab Budaya Hari Ulang Tahun Gresik
Perayaan Kirab Budaya dalam rangka Peringatan HUT Pemerintah Kabupaten Gresik dan Hari Jadi Gresik merupakan kegiatan tahunan yang bertema “Street Dance Carnival”. Arak-arakan yang ditampilkan dengan berbagai tradisi khas Gresik dipimpin langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Kirab Budaya Hari Ulang Tahun Gresik berlangsung setiap tanggal 9 Maret yang juga merupakan napak tilas penobatan Sunan Giri menjadi penguasa Giri bergelar Prabu Satmata. Kirab budaya ini dimulai dari Situs Giri Kedaton dan berakhir di Alun-alun Gresik.
Baca Juga: Warga Kepatihan Gresik Gelar Sedekah Bumi
3. Festival Makanan Khas Gresik
Wisata kuliner merupakan salah satu kegiatan yang paling ditunggu dan tidak boleh terlewatkan saat mengunjungi suatu daerah. Di Kota Pudak, ada perayaan festival makanan khas Gresik yang bertajuk “Festival Badhogan dan Budaya Gresik”, dimana pada gelaran tersebut disajikan berbagai sajian kuliner tradisional dan unik yang hanya bisa didapatkan di kota Gresik.
Biasanya festival ini diselenggarakan sekitar bulan Maret hingga Mei setiap tahunnya. Festival makanan khas Gresik ini juga berguna untuk melestarikan budaya Gresik agar tidak punah dan tergerus arus globalisasi. Selain itu acara ini bertujuan untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat melalui bidang kuliner.
Baca Juga: Lestarikan Budaya, Warga Dooro Gresik Gelar Sedekah Bumi
Tradisi Grebeg Surowiti merupakan salah satu wisata budaya Gresik yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Surowiti, Kecamatan Panceng. Budaya Gresik Grebeg Surowiti dilakukan sebagai napak tilas perjalanan Sunan Kalijaga hingga sampai di Desa tersebut. Masyarakat Surowiti menjadikan acara itu sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmat dan nikmat dari Allah SWT. Adanya ribuan tumpeng yang dibawa oleh para warga, menjadikan kegiatan tersebut menjadi salah satu wisata budaya Gresik. Tumpeng tersebut kemudian dikumpulkan di dua lokasi berbeda yakni, di parkir wisata desa serta di lokasi Pesarean, kawasan yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
5. Thungka
Baca Juga: Thok-Thok: Antara Budaya dan Sekadar Hiburan
Wisata Budaya khas Gresik selanjutnya yang perlu Anda ketahui ialah Thungka. Budaya Gresik yang satu ini merupakan seni pertunjukan musik yang menggunakan ronjengan (lesung penumbuk padi yang menyerupai perahu kecil) dan ghentong (alu) yang berfungsi sebagai alat pukulnya. Thungka dimainkan oleh sekelompok perempuan yang bertugas menjadi vokalis dan pemukul.
Irama Thungka menggambarkan suasana musim panen yang dinantikan para petani. Sementara syairnya, merupakan pujian-pujian terhadap kebesaran dan keagungan Tuhan. Thungka biasanya ditampilkan dalam pengantin adat maupun upacara penyambutan.
6. Kercengan
Baca Juga: Ditolak Warga, Anggota DPRD Gresik Minta Dewan Kebudayaan Kaji Thok-Thok Budaya Bawean apa Bukan
Tradisi Kercengan merupakan wisata budaya Gresik dengan jenis kesenian hadrah khas Bawean yang dibawakan oleh laki-laki dan perempuan. Para pemain Kercengan terdiri dari vokalis, penabuh, peruddat (penari) perempuan. Wisata budaya yang satu ini memiliki irama tabuhan lambat hingga cepat yang berbeda dengan daerah lain.
7. Sanggring
Sanggring merupakan hidangan sejenis kolak ayam yang menjadi salah satu makanan khas Gresik. Dari namanya terkesan tidak asing namun rasa dan bentuknya berbeda dengan kolak pada umumnya. Makanan khas Gresik satu ini terbuat dari daging ayam yang disuwir tipis dengan kuah atau kaldu mirip seperti bakso atau soto namun rasanya manis.
Baca Juga: Warga Bawean Desak Bupati Gresik Larang Adu Sapi-Thok-Thok, ini Pernyataan Sikap Mereka
Cara pengolahannya pun harus disajikan oleh para pria yang terlebih dahulu harus berwudhu. Konon, Sanggring berasal dari makanan obat yang dibuat oleh Sunan Dalem (Putra Sunan Giri) pada saat beliau menderita sakit yang berkepanjangan.
Atas petunjuk Allah SWT beliau kemudian membuat Sanggring dan berangsur sembuh setelah memakannya. Akhirnya, tradisi budaya Gresik tersebut berlanjut dengan pembuatan masakan yang dilakukan hingga sekarang di malam ke 23 Bulan Ramadhan. Tradisi ini dilakukan di Masjid Al Mubarok, Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik.(git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News