SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) merilis laporan mengenai naiknya suhu bumi. Pada laporan tersebut dijelaskan bahwa tahun 2022 menjadi tahun terpanas meski terjadi pendinginan akibat pola cuaca La Nina.
Petteri Taalas selaku Sekretaris Jenderal WMO mengatakan "Pada tahun 2022, kami menghadapi bencana dramatis yang merenggut banyak nyawa dan mata pencaharian, merusak infrastruktur, kesehatan, pangan, energi dan air".
Baca Juga: Rawan Terjadi La Nina, Kepala BMKG Imbau Masyarakat Jatim Siaga Cuaca Ekstrem
Dilansir dari Greenpeace Indonesia, dalam 8 tahun terakhir (2015-2022) menjadi tahun terpanas dengan tren ini bumi diambang batas kenaikan suhu yang melebihi 1,5 derajat celcius sesuai dengan Perjanjian Paris.
Mirisnya dalam tiga tahun terakhir, kenaikan suhu di bumi bersamaan dengan peristiwa La Nina yang seharusnya dapat mendinginkan suhu bumi dan La Nina diprediksi berakhir tahun ini.
Jika La Nina berakhir, bumi akan mengalami kenaikan suhu yang signifikan dan krisis iklim akan semakin berdampak lebih parah jika tidak segera berbenah.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News