BOGOR, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menghadiri pelantikan Arif Satria sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2023-2028, Rabu (18/1/2023). Ia dilantik langsung oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB, Tridoyo Kusumastanto saat Sidang Paripurna Terbuka MWA IPB.
Kegiatan ini turut disaksikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Menkopolhukam dan beberapa jajaran Menteri di Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Jawa Timur, beberapa gubernur, bupati, wali kota, serta para anggota MWA IPB.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Usai menghadiri pelantikan tersebut, Khofifah mengungkapkan selamat atas dilantiknya Arif Satria sebagai rektor IPB untuk kedua kalinya. Menurut gubernur, Arif merupakan sosok yang mampu membawa IPB melesat menjadi kampus terkemuka di Indonesia dengan berbagai inovasinya.
“Atas nama masyarakat Jatim, kami mengucapkan selamat kembali mengemban amanah sebagai Rektor IPB. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan, kelancaran, keselamatan. Dan semoga di bawah kepemimpinan Prof. Arif, IPB semakin maju dan terus berkontribusi lebih besar bagi Indonesia,” paparnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Saat ini, kata Khofifah, sektor pertanian mengalami tantangan yang cukup signifikan terutama karena perubahan iklim global. Berbagai analisis menunjukkan ancaman krisis pangan yang dialami oleh umat manusia, dan indonesia dapat mengambil peluang tersebut dengan menjadi kekuatan baru di sektor pangan.
Untuk itu, gubernur berharap IPB mampu hadir memberikan solusi dan inovasi dalam pengembangan sektor pangan. Apalagi diperlukan intervensi sains atau akademik untuk membantu petani Indonesia dalam mengatasi berbagai hambatan serta meningkatkan hasil panen.
“Kami berharap IPB mampu menghasilkan insan pertanian yang mampu memberikan perubahan dengan ide-ide baru yang segar. Pertanian tidak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara tradisional, sekarang lebih kompleks. Tidak hanya urusan menanam tetapi ada urusan lain seperti hulu hilirnya sampai pemasaran produknya,” tuturnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Orang nomor satu di Jatim ini juga berharap bisa terus membangun kerjasama dengan IPB ke depannya seperti yang selama ini telah dilakukan antara Pemprov Jatim dan IPB.
“Kami butuh IPB untuk mendukung penguatan Jawa Timur dalam bidang pertanian dan pembangunan Desa. Dengan terpilihnya Prof Arif kami berharap kerjasama yang sudah berjalan dapat berlanjut dan dikembangkan pada hal-hal lain yang terkait lainnya,” ujarnya.
Pemprov Jatim dan IPB, kata Khofifah, telah memiliki Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Gubernur Khofifah dan Rektor IPB pada Januari 2022 lalu. MoU tersebut berisi kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan SDM.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
MoU ini sekaligus menjadi bagian penguatan program One Village One CEO. Program One Village One CEO adalah sebuah program yang akan mampu mengidentifikasi lebih detail kekhususan yang dimilki sebuah desa dengan managerial skill yang lebih bagus. Harapannya, ke depan akan dapat mendorong desa tersebut menjadi desa maju dan mandiri.
“Program ini melibatkan penuh perguruan tinggi untuk membantu desa dalam mengembangkan potensi, menggali ide, menganalisis lingkungan dan juga membantu para pelaku ekonomi di desa untuk merencanakan bisnis berbasis potensi desa,” katanya.
Sementara itu, Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi mengatakan, saat ini tantangan yang dihadapi berbeda dengan tahun sebelumnya. Saat ini perubahan berlangsung begitu cepat. Kecepatan perubahan ini adalah menjadi keniscayaan. Ada perubahan yang datang tiba-tiba adapula yang direncanakan.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
“Hal ini mendorong kemampuan kita beradaptasi menjadi keniscayaan agar kita bisa benar-benar merubah cara kerja kita, merubah cara pikir kita. Untuk itu konsep ketangguhan atau resiliensi jadi penting. kemampuan kita untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kesiapan untuk bisa merespons perubahan ini sangat penting,” katanya.
Untuk itu, lanjutnya, visi IPB 2023-2028 yakni menjadi perguruan tinggi yang inovatif dan resilien untuk kemajuan bangsa yang berkelanjutan dalam membangun techno-socio entrepreneurial university yang unggul di tingkat global pada bidang pertanian, kelautan dan biosains tropika.
“Techno-socioentrepreneurial university ini menggabungkan business enterprise dan social enterprise dan gabungan technopreneurial university dan sociopreneurial university,” katanya.(dev/mar)
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News