Maroko Dipimpin Dzuriah Rasulullah, Kiai Asep Ziarah ke Makam Imam Jazuli dan Syaikh Qadhi Iyyadh

Maroko Dipimpin Dzuriah Rasulullah, Kiai Asep Ziarah ke Makam Imam Jazuli dan Syaikh Qadhi Iyyadh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dan rombongan saat berdoa di makam Syaikh Jazuli di Marakesh Maroko, Ahad (15/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

MARAKESH, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, berkunjung ke Maroko ternyata bukan semata untuk meluaskan jaringan pendidikan yang dipimpinnya, tapi juga untuk spiritualitas. Terutama Maroko. 

“Maroko itu selalu dipimpin para dzuriah (keturunan) Rasulullah,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE . Sebelumnya Kiai Asep ke Mesir dan bahkan umrah terlebih dulu di tanah suci Makkah dan Madinah.

Baca Juga: Ribuan Warga Padati Mubarok Bersholawat, Paslon 2 Optimis Menang di Ngoro, Mojokerto

“Makanya nama raja Maroko selalu Hasan atau Muhammad. Sekarang Raja Maroko bernama Muhammad VI,” tambah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu.

Maroko memang penuh spiritualitas. Negeri maghribi itu penuh ulama besar dan sufi legendaris. Diantaranya Syaikh Jazuli atau Imam Jazuli, ulama besar yang juga terkenal sebagai sufi besar. 

Nama lengkapknya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Sulaiman bin Abu Bakar Al-Jazuli. Syaikh Jazuli dimakamkan di Marakesh Maroko.

Baca Juga: Mubarok Gembleng 6.472 Calon Saksi untuk Gus Barra-Rizal dan Khofifah-Emil di Mojokerto

Kiai Asep dan rombongan ziarah ke makam Syaikh Jazuli di Kota Marakesh, Ahad (15/1/2023). Kiai Asep dan rombongan berangkat dari Casablanka. Jarak antara Casablanca dan Marakesh sekitar 250 KM. Jarak tempuhnya sekitar 3 jam lebih.

Kiai Asep didampingi istri setianya, Nyai Hj Alif Fadhilah dan salah seorang putranya, Gus Ilyas yang alumnus Universitas Qadhi Iyyadh Maroko.

Makam Syaikh Qadhi Iyyadh di Marakesh Maroko, Ahad (15/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim

Selain Bu Nyai Fadhilah dan Gus Ilyas, Kiai Asep juga didampingi Dr KH Mauhibur Rokhman (Gus Muhib), Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC), Dr Eng Fadly Usman, Wakil Rektor IKHAC dan juga M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.

Makam Syaikh Jazuli berada dalam bangunan cukup luas. Bentuknya seperti mushalla atau masjid. Makamnya dilapisi kain berwarna hijau dan merah dengan kombinasi warna emas.

Kiai Asep cukup lama di makam Syaikh Jazuli. Ia bahkan juga memimpin tahlil yang diikuti para rombongan.

Baca Juga: Lautan Manusia Padati Kampanye Akbar Paslon 02 Khofifah-Emil dan Gus Barra-Rizal di Mojokerto

Syaikh Jazuli sangat populer. Salah satu karya Imam Jazuli yang fenomenal adalah Dalailul Khairat. Imam Jazuli dikenal sebagai salah satu tokoh tarikat Syadziliah dan ilmuwan besar serta ahli fiqih madzhab Maliki. Syaikh Jazuli bahkan dikenal sebagai penghafal kitab Mudawwanah yang berisi fiqh madzhab Maliki.

Syaikh Jazuli juga masuk sebagai salah seorang ulama waliyullah Sab’atur Rijal (wali tujuh). Jadi mirip Indonesia. Jika di Indonesia ada Walisongo, maka di Maroko ada wali tujuh.

Kiai Asep dan rombongan juga ziarah ke makam Syaikh Qadhi Iyyad, ulama sufi dan pengarang kitab yang sangat legendaris. Sayang, makam Syaikh Qadhi Iyyadh sedang direnovasi sehingga Kiai Asep dan rombongan berdoa dari luar.

Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga

Syaikh Qadhi Iyyadh sangat masyhur. Sampai ada pemeo Arab: Laula iyyadh, lamma urifal maghrib (Seandanya bukan karena Iyyadh, bangsa maghrib (Maroko) tak akan dikenal).

Tak aneh jika pemerintah Maroko lantas mengabadikan nama ulama besar itu sebagai nama perguruan tinggi. Yaitu Universitas Qadhi Iyyadh.

“Saya kuliah di universitas Qadhi Iyyadh,” kata Gus Ilyas, salah seorang putra Kiai Asep kepada BANGSAONLINE saat mengantar rombongan Kiai Asep ke makam Syaikh Qodhi Iyyadh di Marakesh.

Baca Juga: Di Depan Pergunu Jatim, Kiai Asep Sebut Khofifah Cagub Paling Loman alias Dermawan

(M Mas'ud Adnan di Makam Syaikh Jazuli di Marakesh Maroko, Ahad (15/1/2023). Foto: bangsaonline)

Syaikh Qadhi Iyyadh juga dikenal sebagai ulama produktif menulis. Bahkan ahli sastra atau sastrawan. Salah satu karya besar Syaikh Qadhi Iyyadh adalah As-Syifa bi Ta’rifi Huquqil Musthafa. Sebuah karya sirah nawabiyah yang sangat fenomenal.

“Siapapun yang belajar sejarah nabi tak akan lengkap jika belum baca As-Syifa,” kata Gus Muhib kepada BANGSAONLINE saat ziarah ke makam Syaikh Qadhi Iyyadh di Marakesh.

Baca Juga: Kiai Asep Tebar Keberkahan, Borong Dagangan di Pasar Dinoyo sampai Warga Mantap Pilih Mubarok

Hebatnya lagi, Syaikh Qadhi Iyyad sukses melakukan kaderisasi. Salah satu santri Syaikh Qadhi Iyyadh yang sangat alim dan produktif adalah Imam Al-Qadhi Ibnu Rusyd, pengarang Kitab Bidayatul Mujtahid yang sangat populer di kalangan ulama pesantren.

Syaikh Qadhi Iyyad juga termasuk salah seorang wali Sab’atur Rijal (wali tujuh). Wali tujuh itu sangat historis. Bahkan pemerintah Maroko mengabadikan Sab’atur Rijal sebagai monomen penyangga langit. Maklum, masyarakat maghribi menganggap Sab’atur Rijal sebagai episentrum tabarrukan. Bahkan masyhur sebagai paku bumi dan pilar penyangga langit Maroko.

Ulama lain yang masuk sebagai Sab’atur Rijal adalah Syaikh Abdurrahman As-Suhaili, Syaikh Yusuf Ali As-Shanhajiy, Syaikh Abu Abbas As-Sibty, Syaikh Abdul Aziz At-Tabba’ dan Syaikh Abdillah Al-Gazwaniy.

Baca Juga: Alumni Ponpes Lirboyo di Mojokerto Siap Menangkan Paslon Mubarok

Maroko memang penuh ulama waliyullah. Bahkan Syaikh Ibnu Ajurrum, pengarang kitab Al-Ajurumiyah yang sangat populer di kalangan pesantren juga dimakamkan di Kota Fez Maroko. Al-Ajjurumiah adalah kitab yang membahas tentang tata bahasa Arab atau nahwu. (M Mas’ud Adnan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO