BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kuliner buatan warga binaan Lapas Blitar ada yang go internasional. Kuliner buatan warga binaan tersebut berupa kerupuk puli. Kerupuk puli buatan warga binaan Lapas Blitar itu diekspor ke Hong Kong.
Sedikitnya ada 20 dus kerupuk puli buatan warga binaan Lapas Blitar yang dikirim ke Hong Kong. Warga binaan pun mendapat keuntungan dari produksi kerupuk puli yang telah berhasil diekspor tersebut.
Baca Juga: Puluhan WBP Lapas Kelas II B Blitar Tak Bisa Nyoblos di Pilkada 2024
"Jadi kerupuk puli ini adalah buatan warga binaan. Kemudian kami kerja sama dengan pihak ketiga untuk memasarkan. Dan ini sudah ada permintaan sebanyak 20 dus untuk dikirim ke Hong Kong," ujar Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari, Selasa (24/1/2023).
Menurut Imam, dari ekspor produk kerupuk puli itu warga binaan mendapat keuntungan berupa premi dan uangnya akan diberikan setelah masa tahanan selesai.
"Pasti akan tetap dapat upah, tapi akan dicatat atau ditabung dulu. Baru setelah itu akan diberikan setelah bebas. Semoga ini bisa makin banyak lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Mendes PDTT Lepas Ekspor Kendang Djembe Senilai Rp17 Miliar di Desa Ngoran Blitar
Markus Permadi (34), salah satu warga binaan mengaku senang bisa memproduksi kerupuk puli. Ia bersama kelompok warga binaan mengaku bisa menghabiskan sekira 9 kg beras untuk bahan pembuatan kerupuk puli.
"Awalnya ikut bimbingan kerja, terus produksi dengan teman-teman binaan. Senang, karena bisa buat kerupuk puli sampai dikirim ke Hong Kong," ujarnya.
Tahanan kasus narkoba itu bahkan semakin semangat memproduksi kerupuk puli karena bisa mendapat upah. Upah itu ditabung dan bisa diambil saat bebas atau keluar dari lapas.
Baca Juga: Selama Ramadhan, Warga Binaan Lapas Blitar Rutin Tadarusan untuk Isi Waktu
"Upahnya ditabung. Di sini sudah 20 bulan, semoga tahun depan bisa bebas. Mungkin bisa meneruskan usaha ini karena sudah bisa produksi sendiri," pungkasnya. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News