NGAWI, BANGSAONLINE.com - Menindaklanjuti instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta jajarannya untuk membantu menurunkan stunting, Kapolda Jatim Irjenpol Toni Harmanto berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Jatim dan kabupaten yang ada di Jawa Timur bergerak cepat.
Polres Ngawi misalnya, mengadakan kegiatan yang diberi nama 'pentul melikan' (penitipan anak asuh stunting melalui anggota polisi tutukan prevelensi di Ngawi). Program itu menunjukkan hasil sangat memuaskan. Terbukti, dengan menurunnya stunting yang sangat drastis.
Baca Juga: Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang Ngawi Kunjungi Posyan dan Pospam Operasi Lilin Semeru 2024
“Ngawi berhasil menurunkan stunting, dari 27 persen ke angka kurang lebih 16 persen. Ini juga penurunan yang sangat drastis sekali,” kata Kapolda Jatim.
Ia mengapresiasi suksesnya program tersebut yang tak lepas dari kolaborasi antara polres dengan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. Meski belum menggunakan platform aplikasi digital, namun stunting sudah berkurang. Hal ini karena pola penitipan anak stunting kepada polisi yang menjadi orang tua asuh.
Para orang tua asuh yang terlibat ada 250 personel. Terdiri dari kapolres, wakapolres, para kabag, kasat, kapolsek, dan bhabinkamtibmas, serta anggota polres. Sebagai pos gizi yang mampu menurunkan angka stunting secara signifikan berada di TK Kemala Bhayangkari Cabang Ngawi.
Baca Juga: Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2024, Polres Ngawi Siagakan 5 Pos di Titik ini
Program pencegahan stunting yang diinisiasi oleh Polda Jatim ini dipelopori oleh Polres Ngawi pada Agustus 2022 lalu. Selain Ngawi, program pencegahan stunting juga akan dilaksanakan di Gresik, Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.
Polda Jatim juga bekerja sama dengan BKKBN Koordinator Bidang KB KR, tim pakar yang berasal dari RSUD dr Soeroto Ngawi, Kabid Dokkes Polda Jatim, serta Karumkit Polda Jatim sebagai mitra pelaksana.
"Hingga tahun 2023, Polda Jatim bersama BKKBN rencananya akan mengintervensi 70 posyandu di lima kabupaten/kota di Jatim," tegas kapolda.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Khusus untuk Kabupaten Ngawi, Polres bersama Pemkab Ngawi dan BKKBN Jatim telah melakukan intervensi pencegahan stunting di tiga desa. Yakni Desa Pangkur Kecamatan Pangkur, Desa Cepoko Kecamatan Ngrambe, dan Desa Gerih Kecamatan Gerih.
Bhabinkamtibmas melaksanakan pendampingan kegiatan percepatan dan pencegahan stunting bertempat di masing-masing desa, kecamatan, dan Kabupaten Ngawi.
Wakapolres Ngawi Kompol Haryanto mengatakan upaya percepatan stunting yang dilakukan di antaranya sosialisasi penanganan stunting dan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa susu, vitamin, dan biskuit.
Baca Juga: Resmikan RS Bhayangkara Serentak di 9 Daerah, Kapolda Harap Penuhi Layanan Kesehatan Berkualitas
"Dengan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan, banyak orang tua tidak tahu, tanda dari adanya masalah gizi kronis pada pertumbuhan anak," terang Haryanto.
"Pemberian makanan tambahan bagi duta pentul melikan dilakukan selama 6 bulan dan untuk ibu hamil selama masa kehamilannya," lanjut Wakapolres Ngawi.
Selain pemberian makanan tambahan, Polres Ngawi bersama pemkab, BKKBN Jatim, dan bhayangkari melakukan giat edukasi pencegahan stunting dengan melibatkan kader posyandu, bidan desa, dan PKK. (nal/ns)
Baca Juga: Kapolda Jatim Tekankan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem dan Keamanan saat Rakor Operasi Lilin Semeru 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News