JEMBER, BANGSAONLINE.com - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM- MPd) yang telah berjalan di 26 kecamatan wilayah Jember, kini telah bertransformasi menjadi badan usaha milik desa bersama (BUMDesma).
Perubahan tersebut pasca digelarnya musyawarah antardesa (MAD) yang dilakukan oleh masing-masing kecamatan di tahun 2022. Namun secara resmi, Pemkab Jember baru meluncurkan BUMDesma per hari ini (30/1/2023) di Luminor Hotel Jember.
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Direktur Utama BUMDesma Artha Kamulyan Rambipuji, Syaiful Ansori, mewakili 26 BUMDesma yang ada di Kabupaten Jember, berbagi kisah mengenai modal awal program PNPM-MPd, sejak mulai berjalan tahun 2003 hingga 2014.
Syaiful membeberkan, modal awal yang dikantongi pihaknya kurang lebih sejumlah Rp39,7 miliar. Namun, kini modal tersebut sudah berkembang menjadi Rp112,1 miliar berupa sejumlah aset produktif. Aset tetap senilai Rp12,8 miliar dan aset lancar sebesar Rp67,3 miliar.
“Jumlah kelompok ada 7.516 kelompok (pengelola dana bergulir masyarakat), jumlah pemanfaat kita dari 26 kecamatan ada 86.028 orang, CSR yang kita bagikan selama ini sejak tahun 2021 sebesar 12,8 miliar rupiah,” ungkapnya saat menghadiri peluncuran BUMDesma secara resmi oleh Pemkab Jember.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Ia mengungkapkan, PNPM-MPd di Jember adalah satu-satunya di Indonesia yang sudah bertransformasi menjadi BUMDesma, dengan masa transisi yang sudah dimulai sejak tahun 2022. Oleh sebab itu, pihaknya juga berharap kepada pihak pemkab setempat untuk terus memberikan support kepada 26 BUMDesma yang telah ada di Jember.
“Kami hanya butuh dua. Pertama, regulasi yang berpihak pada kesejahteraan pengurus BUMDesma; yang kedua, suntikan modal sebagai penyangga kekuatan usaha yang dikelola oleh BUMDesma,” sebutnya.
Menurutnya, jika harapan tersebut dapat dikabulkan oleh Pemkab Jember, maka komitmen dan motivasi dalam menyejahterakan masyarakat akan semakin menguat dan kokoh. Terlebih apabila usaha yang tengah digarap oleh pihaknya semakin berkembang, maka akan lebih meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
“Bahwa di tahun 2024 nanti adalah peningkatan kesejahteraan keluarga (yang memperoleh manfaat dari DBM dan capaian pengelolaan dana di tahun sebelumnya),” pungkasnya. (yud/bil/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News