Marak Penculikan Anak, Sosiolog UGM Beri Arahan untuk Kuatkan Interaksi Antara Orang Tua dan Anak

Marak Penculikan Anak, Sosiolog UGM Beri Arahan untuk Kuatkan Interaksi Antara Orang Tua dan Anak Marak Penculikan Anak, Sosiolog UGM Beri Arahan Untuk Kuatkan Interaksi Antara Orang Tua dan Anak. Foto: Ist

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Informasi mengenai penculikan anak kian meresahkan masyarakat, khususnya para orang tua. Wahyu Kustiningsih selaku Sosiolog UGM menyampaikan maraknya penculikan anak saat ini mengingatkan pentingnya membangun interaksi dan relasi sosial dengan lingkungan sekitar guna mencegah penculikan anak.

Hal tersebut perlu dilakukan oleh orang tua selain meningkatkan pengawasan terhadap anak, juga membekali anak dengan pendidikan dasar bagaimana cara menghadapi orang asing.

Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim

"Orang tua sebaiknya membangun relasi sosial dengan sekitarnya. Srawung (berinteraksi) ke sekitarnya ini supaya masyarakat sekitar juga tahu ini siapa, anaknya siapa. Dengan begitu lingkungan bisa ikut mengontrol jika ada penyimpangan perilaku sosial termasuk penculikan", jelas Wahyu Pada rabu (1/2/2023).

Wahyu mengatakan informasi penculikan anak yang banyak diunggah di media sosial menyebabkan ketakutan di masyarakat. Namun, disisi lain menjadi bahan refleksi bgai masyarakat untuk lebih waspada serta berupaya meningkatkan kesadaran jika menjaga keamanan lingkungan menjadi tanggungjawab bersama.

Wahyu menambahkan bahwa lingkungan sekolah menjadi peran dalam pengawasan dan menjamin keamanan anak.

Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh

"Soal sekolah ini punya keamanan bagus atau tidak masih ada kesenjangan. Karenanya pemerintah perlu memperhatikan hal ini, sekolah mana yang membutuhkan bantuan ekstra untuk mengembangkan sistem pendidikan dan keamanan bagi siswa-siswanya", ujar Wahyu.

Wahyu menjelaskan bahwa keamanan anak dan tindak penculikan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh orang tua atau lingkup keluarga saja. Namun, menjadi tanggungjawab bersama yakni masyarakat, sekolah dan pemerintah.

(ans)

Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO