SURABAYA, BANGSAONLINE.com - China mengecam keputusan Pentagon menembak jatuh balon udara yang diklaim China sebagai alat mata-mata saat terbang di wilayah udara Amerika Utara. Menurut China aksi AS tersebut sangat berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional.
"China mengungkapkan ketidakpuasan dan protes yang kuat terhadap penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat untuk menyerang pesawat sipil tak berawak", ujar kementerian luar negeri Beijing.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
Balon udara menghabiskan beberapa hari terbang di udara Amerika, yang pada akhirnya meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing. Lalu, balon udara tersebut dijatuhkan oleh tembakan rudal dari jet F-22.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan operasi tersebut sebagai tindakan yang disengaja dan sah yang dilakukan sebagai tanggapan atas pelanggaran kedaulatan kita yang tidak dapat diterima oleh China.
Beijing mengatakan balon tersebut digunakan sebagai penelitian cuaca. Kementerian luar negeri China mengatakan dengan jelas meminta agar AS menangani masalah ini dengan baik secara profesional, tenang dan terkendali.
Baca Juga: Perjanjian Internasional Akhiri Pencemaran Plastik Gagal, Negosiasi Akan Dilanjut Tahun Depan
Akibat peristiwa ini Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanannya ke Beijing. Padahal kunjungan tersebut direncanakan untuk menurunkan eskalasi ketegangan antara AS dan China.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News