KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Setelah sempat tenggelam karena situasi pandemi Covid-19, batu akik dan permata kembali populer di Kota Probolinggo. Terbukti, di sejumlah tempat pedagang batu akik mulai ramai pembeli, seperti di Jalan Panglima Sudirman, Pasar Gotong Royong, dan pasar Mangunharjo.
"Ya, sekarang pasaran batu akik dan batu permata mulai ramai lagi," kata Agus, seorang pedagang batu akik kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (22/2/2023).
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
Pria asal Kelurahan Kebonsari ini menjelaskan, pascapandemi pasaran batu akik mulai bangkit lagi. "Sekarang ini yang banyak dicari pembeli batu akik pirus," katanya.
Selain jenis batu pirus, banyak pembeli yang memburu batu permata sejenis batu Jamrud. "Batu sejenis permata memang banyak yang cari. Karena batu ini batu berkelas," katanya.
Agus mengatakan, batu Jamrud memang harganya cukup mahal. "Tergantung kualitas batunya. Kalau memang asli harganya mahal. Mulai dari harga Rp250 ribu hingga jutaan rupiah," katanya.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Salah seorang pencinta batu permata, Humaidi mengatakan, mahalnya harga jenis batu permata itu bukan hanya karena kualitasnya saja, melainkan arti filsafat yang dimiliki. "Jadi arti cincin itu memiliki arti sebuah ikatan," tandasnya.
Ikatan itu, kata dia, tidak hanya ikatan teman melainkan juga ikatan sebuah persaudaraan. "Kita berharap pemerintah nanti bisa menggelar kontes atau pameran sehingga bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat," pungkasnya. (ugi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News