KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bulan Ramadan kurang sebulan lagi, namun harga beberapa komoditi di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, terpantau ada kenaikan. Kenaikan dipicu dua kemungkinan, yaitu faktor cuaca yang membuat sejumlah petani menuai hasil panen yang kurang maksimal.
Ana (56), pedagang di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, mengatakan bahwa sejak tiga hari lalu beberapa bahan kebutuhan rumah tangan sudah pada naik. Kenaikan harga tersebut karena pasokan memang berkurang dan faktor cuaca.
Baca Juga: Harga Pangan Semarang Hari ini: Cabai Rawit Mulai Stabil, Ayam Kampung Meroket
Menurutnya, kenaikan terjadi di hampir semua bahan kebutuhan seperti cabe rawit. Saat ini harganya mencapai Rp65 ribu/kg, padahal tiga hari lalu harganya masih Rp55 ribu.
Kemudian harga bawang putih menjadi Rp32 ribu/kg dari sebelumnya di kisaran Rp 28 ribu/kg. Untuk harga bawang merah Rp38 ribu/kg, sebelumnya di kisaran Rp. 30 ribu- 35 ribu. Bawang merah besar Rp45 ribu/kg dari sebelumnya Rp40 ribu/kg.
Sementara untuk cabe hijau besar harganya masih stabil, yaitu Rp35 ribu/kg. Sedangkan harga cabe merah besar ada kenaikan menjadi Rp45 ribu/kg, dari sebelumnya Rp30 ribu - Rp35 ribu/kg.
Baca Juga: Cabai dan Ayam Kampung Turun, Simak Harga Sembako Jatim Hari ini 29 Januari 2025
Cabe keriting menjadi Rp55 ribu, sebelumnya Rp50 ribu/kg. Bahkan, bawang lanang ada kenaikan harga 100 persen dari sebelumnya hanya Rp100 ribu/kg menjadi Rp200 ribu/kg
"Akhir-akhir ini pembeli juga sedang sepi. Contohnya untuk komoditas cabe rawit yang biasanya sehari bisa habis 4 kg per hari sekarang hanya 2 kg saja," kata perempuan berhijab itu, Jumat (24/2/203).
Sementara itu, Mansur, salah seorang pembeli asal Kelurahan Setonogedong, mengakui memang ada kenaikan harga untuk beberapa komoditi seperti sayur-sayuran dan kebutuhan lainnya seperti cabe.
Baca Juga: Sempat Meroket, Harga Cabai di Pasar Porong Turun Jelang Imlek
"Untuk menyiasati kenaikan harga cabe misalnya, yang biasanya kami membeli setengah kilo, sekarang hanya membeli satu ons saja. Karena cabe itu juga bukan kebutuhan primer, sehingga bisa dikurangi," kata Mansur. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News