TUBAN, BANGSAONLINE.com - KH Fathul Huda, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Huda Kabupaten Tuban, terpilih sebagai Rais Idaroh Wustha Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Jawa Timur, masa khidmah 2023-2028.
Terpilihnya mantan Bupati Tuban dua periode itu, dalam Musyawarah Idaroh Wustho Musda V Jatman Jatim di Ma'ahad Bahrul Huda, Jl. Letda Sutjipto, Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Hadiri Harlah Yayasan Bahrul Huda, Riyadi-Wafi Akrab dengan Mantan Bupati Tuban
"Musyawirin berhasil memilih KH Fathul Huda, dalam rapat tertutup yang dilakukan sembilan Mursyid Thariqah anggota tim formatur Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA)," jelas Wakil Ketua Idarah Aliyah Jatman KH Chusnan Ali, Minggu (26/2/2023).
Kegiatan yang digelar selama dua hari ini, diikuti 750 peserta, yang terdiri dari para Mursyid, kiai dan tamu undangan, serta pengurus Idaroh Syu’biyyah tingkat kabupaten Jatman, se-Jawa Timur.
Sidang pleno yang dipimpin KH Chusnan Ali dari Mojokerto itu, menetapkan KH Fathul Huda sebagai Rais Idarah Wustha Jatman Jawa. Terpilihnya Rais dan Mudir atas kesepakatan 9 anggota Tim AHWA, yang terdiri dari 2 Anggota Aliyah dan 9 Masyayikh dari perwakilan korwil SE Jawa timur
Baca Juga: KH Fathul Huda Dipasangi Imamah Dalam Pelantikan Jatman Jatim Periode 2023-2028
"Sistem AHWA adalah mekanisme yang diterapkan untuk memilih Rais dan Mudir Idarah Wustha Jawa Timur sekaligus oleh 9 Mursyid Thariqah dengan cara musyawarah mufakat," imbuhnya.
Ia juga embatakan, tugas penting dari rais dan mudir ini adalah memasyarakatkan thariqah dan menthariqahkan masyarakat, bagaimana thariqah tidak hanya menyentuh level usia lanjut saja tetapi juga segala usia.
"Di Jawa Timur dengan keberadaan 14 thariqah yang berbeda adalah kekuatan membangun kerukunan, harmoni sekaligus teladan bagi daerah lain," tutupnya.
Baca Juga: Mantan Bupati Tuban Ajak Masyarakat Berthoriqoh
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rais AAM PBNU KH Miftahul Akhyar menyampaikan, Jatman merupakan Banom NU yang memiliki struktur kepengurusan terlengkap dari tingkat pusat hingga tingkat paling bawah, dan memiliki anggota antara 40-50 juta.
“Dari struktur organisasinya, ada rois ada mudir, ada katib ada sekretaris, dan terus sampai kepengurusan tingkat paling bawah. Andaikan, andaikan, andaikan, tapi insya Allah NU akan terus langgeng sampai yaumil qiyamah," papar KH. Miftachul Akhyar, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya ini.(gun/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News