KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui dinas kesehatan (dinkes) terus menggencarkan kampanye cegah stunting. Kali ini dilakukan di Bundaran Sekartaji bekerja sama dengan seluruh puskesmas di Kota Tahu, Selasa (28/2/2023).
Selain menyasar masyarakat, kampanye cegah stunting tersebut juga untuk ibu-ibu agar lebih waspada dengan perkembangan janin serta buah hatinya. Sebab, masa kehamilan dan balita menjadi waktu rentan/rawan stunting.
BACA JUGA:
- 263 Calon PPPK Teken Perjanjian Kerja, Pemkot Kediri Ingin Dedikasi dan Kinerja Lebih Baik
- Bersama Forkopimda, Pj Wali Kota Kediri Sowan ke Ponpes Wali Barokah
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
- Halal Bihalal dengan Jajaran Pemkot Kediri, Pj Zanariah Ungkap soal Aturan WFH
Kepala Dinkes Kota Kediri, Fauzan Adima, mengatakan bahwa pihaknya mengambil tema cegah stunting dengan germas atau memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku yang kurang sehat.
“Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Anak stunting cenderung lebih kerdil dibanding anak seusianya,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Dinkes Kota Kediri juga menggiatkan edukasi kepada masyarakat, utamanya yang melintas di sekitar Bundaran Sekartaji tentang upaya pencegahan stunting. Fauzan menyebut, setidaknya ada 10 hal yang bisa dilakukan.
"Pertama, ibu hamil perlu makan lebih banyak dari biasanya, mengonsumsi tablet tambah darah, melakukan IMD (inisiasi menyusui dini), atasi kekurangan yodium, ASI eksklusif 0-6 bulan, pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi MP-ASI," ujarnya.