SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Seorang kakek tua bernama Budeli (82), warga Dusun Seloros, Desa Batu Poro Barat, Kecamatan Kedungdung, Sampang, hanya bisa pasrah menjalani kehidupan dengan penyakit hernia yang dideritanya selama 40 tahun.
Ia merupakan salah satu warga miskin yang belum tercatat sebagai penerima bantuan dari pemerintah. Budeli juga menempati rumah peninggalan tetangga setempat yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Salah satu warga setempat Suja'i (56) mengatakan, kehidupan sosok kakek tua itu sangat memprihatinkan karena tidak mempunyai sanak famili. Kesehariannya, Budeli hanya bisa berbaring di atas tikar yang digelar di atas lincak dan berjalan secara merangkak serta mengesot.
"Kondisinya ya seperti apa yang dilihat sampean barusan mas, ia hanya bisa berbaring dan berjalan secara merangkak. Makanan setiap harinya ditanggung tetangga setempat," ucapnya pada BANGSAONLINE.com, Senin (13/3/2023).
Ia mengungkapkan, Budeli sehari-hari tinggal sendirian di gubuk kuno peninggalan tetangga, dan telah divonis hernia sejak remaja.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
"Saya sendiri kurang tau betul untuk penyakit yang diderita Budeli berapa lamanya. Sebab, semenjak saya ada di disini kakek Budeli ini sudah menderita penyakit hernia, saya sendiri tau dari orang tua," paparnya.
Menurut dia, akhir-akhir ini kakek Budeli sering teriak kesakitan saat malam hari, setelah ditanya, kakek Budeli mengaku sakit. Namun, ia tidak bisa ngapa-ngapain karena tidak mempunyai biaya.
"Kalau malam sering teriak kesakitan mas, tapi pas diajak berobat ke dokter ataupun ke alternatif dia tidak mau walaupun biayanya ditanggung tetangga," ungkapnya.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan
Dan kini kondisi kakek Budeli kata Suja'i terlihat kurus dan lemas. Sesekali ia ingin berpindah tempat untuk kencing dan buang air besar dengan cara mengesot. Bahkan, kakek Budeli tidak bisa diajak berkomunikasi seperti orang pada umumnya karena bisu bawaan lahir.
"Kakek Budeli itu gak punya toilet, jadi kalau ingin kencing ataupun buang air besar harus mengesot ke luar rumah yang ditempatinya," tandasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News