NGAWI, BANGSAONLINE.com - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas kelas IIB Ngawi mengikuti keterampilan pembuatan kue kering, di aula lapas setempat, Selasa (14/3/2023).
"Sebenarnya pelatihan keterampilan di dalam lapas Ngawi rutin dilakukan. Untuk kali ini kita mendatangkan pelatih dari luar dengan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil," kata Kalapas Ngawi, Gowim Mahali.
Baca Juga: Kalapas Ngawi Bersama Jajaran Lakukan Kunjungan Koordinasi ke Dinas Kesehatan Setempat
Menurutnya, pelatihan pembuatan kue kering tersebut, dimulai sejak hari Selasa, Rabu, Kamis dan berakhir pada hari Senin. Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu, tidak ada pelatihan, karena ada kegiatan di dalam lapas.
Pelatihan kemandirian tersebut, pada hari pertama diikuti sebanyak 20 WPB yang terdiri dari WBP dan WBP wanita.
"Dalam satu tahun kita ada anggaran untuk mengadakan pelatihan dengan pihak ketiga sebanyak dua kali. Dan untuk kali ini kita mengadakan pembuatan kue kering," terangnya.
Baca Juga: Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jatim Sidak Kesigapan Petugas di 3 Lapas dan Rutan pada Hari Libur
Sementara itu, Kasi Binadik dan Giatja Lapas Ngawi, Devi Puji Astuti mengatakan, pelatihan kemandirian yang digelar selama empat kali pertemuan tersebut, akan diikuti peserta secara bergantian. Sedangkan tutornya, merupakan mitra dari Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil (Dinkop UMK) Kabupaten Ngawi.
"Untuk peserta setiap pertemuan akan diwakili sebanyak 20 an warga binaan dan kita lakukan bergiliran," katanya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan pembuatan kue kering itu, dapat menjadikan keterampilan yang bermanfaat usai menjalani hukuman di lapas Ngawi. Dengan bekal tersebut, dapat menambah kemampuan dan menghasilkan saat kembali ke masyarakat.
Baca Juga: Selundupkan Sabu di Sandal usai Sidang, Polisi Selidiki Tahanan Lapas Ngawi
"Dengan pelatihan yang mereka terima saat di dalam lapas ini dapat menyiapkan mental sewaktu mereka kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat," tegasnya.
Devi menyebut, kegiatan itu memang secara rutin didapatkan oleh WBP, tetapi dari kalangan sendiri, dan itu dilakukan untuk mengisi waktu luang mereka, selama menjalani hukuman di Lapas Ngawi.
"Selain keterampilan yang mendatangkan pelatih dari luar secara rutin kita juga mengajarkan ketrampilan lain dari intern lapas," pungkasnya. (nal/sis)
Baca Juga: Beri Filosofi Catur, Stafsus Menkumham Sapa WBP Lapas Malang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News