KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri mulai melayani penukaran uang baru. Hal itu ditandai dengan Kick Off Serambi (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) bersama perbankan dengan tema "Belanja Bijak" di GOR Jayabaya, Kota Kediri, Sabtu (25/3/2023).
Acara tersebut digelar guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang rupiah dengan pecahan yang sesuai dan kualitas yang prima dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444H. Di hari pertama ini, terdapat 1.200 warga Kediri dan sekitarnya yang melakukan penukaran uang baru.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Acara dibuka Kepala Perwakilan BI Kediri, Moch. Choirur Rofiq, dan turut dihadiri seluruh pimpinan perbankan di Kediri yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), dan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Sementara, layanan penukaran uang di GOR Joyoboyo, Kediri tersebut dilakukan bersama dengan 7 bank umum. Antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), serta Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Bank Jatim) dan Bank Jatim Unit Usaha Syariah (UUS).
Choirur Rofiq menyampaikan, untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di wilayah eks-Keresidenan Kediri dan Madiun selama Ramadan dan Idulfitri 1444H, BI Kediri memproyeksikan adanya kenaikan kebutuhan mencapai Rp5,1 triliun atau 9% dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp4,7 triliun.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
"Antisipasi kenaikan ini mempertimbangkan pencabutan status pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilisasi masyarakat," kata Choirur Rofiq, Sabtu (25/3/2023).
Sedangkan secara nasional, BI menyiapkan uang kartal sejumlah Rp195 triliun, naik 8,22% dari realisasi tahun 2022. Hal ini diikuti dengan pembukaan 5.066 titik layanan penukaran uang di seluruh Indonesia, bertambah 377 titik dari tahun sebelumnya.
Menurutnya, layanan penukaran uang di wilayah kerja BI Kediri selama Ramadan dilakukan di 70 titik kantor cabang perbankan di 3 kota dan 10 kabupaten eks-Karesidenan Kediri-Madiun.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
"Layanan penukaran uang di perbankan selama Ramadan dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis antara tanggal 28 Maret sampai dengan 20 April 2023, pukul 09.00-11.00 WIB, dengan kuota antara 50–100 penukar per hari," imbuhnya.
Di luar 70 titik tersebut, BI Kediri juga menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui kas keliling di 13 titik pusat keramaian selama Ramadan. Selain di GOR Joyoboyo, kas keliling di Kota Kediri direncanakan akan hadir di Pasar Setonobetek, Pasar Bandar, dan Pasar Grosir Ngronggo.
Diterangkan Choirur Rofiq, bahwa kas keliling juga akan dilakukan di Nganjuk, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. Serta kas keliling bersama perbankan di 2 titik rest area Jalan Tol Nganjuk–Madiun-Ngawi menjelang Idul Fitri, dengan kuota sebanyak 150 penukar per titik.
Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa
"Khusus layanan penukaran uang di kas keliling tersebut, masyarakat diharapkan memesan jadwal penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id)," ujar Choirur Rofiq.
Ia mengajak masyarakat untuk cinta, bangga, dan paham (CBP) rupiah. Cinta rupiah dilakukan dengan mengenali ciri-ciri keaslian melalui 3D (dilihat, diraba, diterawang), dan merawat uang rupiah dengan 5 jangan (jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan dibasahi, jangan disteples).
"Bangga rupiah berarti menggunakan uang rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta menjadikan rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan pemersatu bangsa," jelasnya.
Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga
Sedang paham rupiah dilakukan dengan berbelanja secara bijak (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung).
"Di samping itu, BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara nontunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong penyedia jasa pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 H, agar masyarakat dapat berbelanja bijak secara cepat, mudah, murah, aman, dan handal (cemumuah)," pungkas Choirur Rofiq. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News