BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Menjelang musin kemarau, berbagai upaya untuk mengantisipasi kekeringan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso. Antisipasi tersebut dimulai dengan menentukan titik daerah yang kerap terjadi status darurat kekeringan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap daerah yang darurat kekeringan.
"Ada 10 kecamatan dengan 16 desa yang teridentifikasi akan mengalami kekeringan tahun ini. Berdasarkan hal tersebut kami melakukan antisipasi dini terjadinya kekeringan di Bondowoso," ujar Hendri saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (4/6).
16 Desa kawasan rawan kekeringan itu dirincikan oleh Hendri, yaitu, desa Banyu Putih, Jatisari, dan Banyuwuluh yang ada di kecamatan Wringin, Desa Gayam dan Lumutan kecamatan Botolinggo, Desa Bandilan kecamatan Prajekan, Desa Purnama kecamatan Tegalampel, Desa Patemon, Pakem, dan Gading Sari kecamatan Pakem, Desa Trebungan kecamatan Taman Krocok, Desa Kladi dan Batu Ampar kecamatan Cerme, Desa Karang Sengon kecamatan Klabang, dan Desa Kupang kecamatan Curahdami.
Selain itu kata Hendri, untuk mengantisipasi kekeringan di desa tersebut, BPBD menyiapkan dua cara. "Kita gunakan cara jangka pendek, dengan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih, yang bekerja sama dengan PDAM. Dan untuk jangka panjang, kita masih akan melakukan kajian untuk mengatasi bencana kekeringan, yang cocok dengan kearifan lokal," tandasnya.
Tahun ini BPBD mengusulkan tiga desa yang darurat kekeringan untuk mendapatkan bantuan berupa perpipaan, seperti yang telah diberikan kepada desa Gentong kecamatan Taman Krocok pada tahun lalu. Tiga desa tersebut saat ini masih diidentifikasi, untuk mendapatkan prioritas bantuan.
Baca Juga: BPBD Bondowoso Tetapkan Darurat Kekeringan Sampai 30 Oktober
"Kita prioritaskan desa yang mempunyai kelangkaan air kritis, dimana masyarakat setempat harus menempuh jarak tiga kilometer lebih untuk mencapai sumber mata air," pungkasnya. (gik/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News