SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sektor pekerja informal seperti ojek online (Ojol) jumlahnya tak sedikit di Surabaya. Namun, sentuhan pemerintah masih minim terhadap para pengemudi ojol tersebut.
Lilik Hendarwati, anggota DPRD Jatim Dapil Surabaya menilai, para ojol ini memiliki potensi untuk menjadi pekerja mandiri. Apalagi mereka ini punya kekompakan dan solidaritas yang tinggi, salah satunya komunitas Speed Surabaya.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Para ojol ini pelaku sektor informal yang mandiri. Tinggal dibina dan diarahkan agar mereka menjadi berdaya," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (9/3/2023).
Kader perempuan PKS ini mengaku secara rutin melakukan pertemuan dengan para anggota komunitas Ojol Speed. Sekali kegiatan yang hadir mencapai ratusan orang, seperti saat peringatan Nuzulul Quran pada 8 April 2023 di Joglo Harmoni, kawasan TPA Keputih.
Dalam kesempatan temu darat itu, selain diisi buka puasa bersama dan pengajian. Para pengemudi ojol juga menyampaikan sejumlah aspirasi pada Lilik yang terpilih sebagai wakil rakyat dari Kota Surabaya itu.
Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil
"Saya kaget juga, mereka ini pengemudi ojol, tapi aspirasi yang disampaikan beragam. Termasuk tentang dunia pendidikan, ternyata banyak diantara mereka berprofesi sebagai guru," ujar Ketua Pansus RTRW 2023 - 2045 tersebut.
Lilik mengungkapkan, sejatinya para pengemudi ojol ini bukan profesi utama. Mereka berlatar belakang buruh, guru, pelaku UMKM hingga ibu rumah tangga. Mayoritas diantaranya adalah kaum perempuan.
Anggota Komisi C DPRD Jatim itu melanjutkan, potensi pengemudi ojol ini harus didukung hingga mereka menjadi berdaya secara ekonomi. Karena itu perlu intervensi dari pemerintah daerah, khususnya Pemkot Surabaya, mau pun Pemprov Jatim.
Baca Juga: Gelar Flashmob, Cara Unik PKS Kabupaten Kediri Kampanyekan Jagonya
"Saya sudah sekitar 2 tahun ini berkolaborasi dan membina komunitas ojol Speed. Banyak diantara mereka punya profesi utama, sedangkan ojol hanya untuk penghasilan tambahan. Ada juga mereka yang menjadi ojol karena menjadi korban PHK. Pemerintah harus memberdayakan mereka agar menjadi mandiri," pungkas alumnus ITS Surabaya ini. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News