SURABAYA, BANGSAONLINE.com - SIG terus memperkuat kapabilitas untuk mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan dan memantapkan posisi sebagai pemimpin industri bahan bangunan di Indonesia.
Dengan semangat Go Beyond Next, SIG tiada henti berinovasi untuk selalu bertindak beda dan terus melampaui jangkauan, dengan menghadirkan solusi dan produk berkualitas, teknologi berkelanjutan, serta layanan profesional.
Baca Juga: SIG Prediksi Peluang Pertumbuhan dari Program 3 Juta Rumah Pemerintah
Pada tahun 2022, pada ajang SIG Group Innovation Award (SIGIA) 2022 yang merupakan ajang kompetisi inovasi tahunan yang digelar, SIG berhasil menjaring 188 inisiatif inovasi terimplementasi yang tersebar pada unit operasi perusahaan di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Vietnam.
Salah satu tim inovasi dari Mining SHE (Safety, Health, Environment) Pabrik SIG Tuban, Jawa Timur contohnya, telah menerapkan driving monitoring system pada aktivitas pertambangan sejak tahun 2022.
Driving monitoring system adalah inovasi dalam aktivitas pengangkutan material tambang di area Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi SIG GHOPO Tuban dengan memasang incabin camera dan fatigue sensor pada kendaraan operasional.
Baca Juga: Nathabumi SIG Sukses Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon
Konsep driving monitoring system adalah monitoring secara realtime dalam kabin dan manajemen fatigue pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat fatigue atau kelelahan kerja dan unsafe actions saat bekerja.
Selain meningkatkan performa keselamatan dan kesehatan kerja (K3), melalui monitoring violation/pelanggaran operator alat berat, driving monitoring system ini juga dapat memonitor produktivitas pekerja melalui tracking posisi peralatan alat berat tambang.
Incabin camera berfungsi untuk memantau dan merekam perilaku pengemudi selama bertugas untuk memastikan kegiatan operasional berjalan sesuai SOP (standard operating procedure) dan aspek K3.
Baca Juga: Majukan UMKM Binaan, SIG Pabrik Tuban Ajak Kolaborasi Anak Usaha
Sementara fatigue sensor akan memberikan tanda peringatan saat mendeteksi pengemudi menunjukkan kondisi kelelahan, seperti mengantuk.
Dengan demikian, behaviour based safety (BBS) dapat ditingkatkan untuk mencapai zero accident.
Zainul Arifin (50 tahun), salah seorang pengemudi yang bertugas di area tambang SIG GHOPO Tuban, merasa terlindungi oleh driving monitoring system ini.
Baca Juga: Siswanto, Mantan Pegawai SIG yang Sukses Jadi Anggota DPRD Tuban
Menurut ia, sistem ini membantu memberikan peringatan saat dirinya mengantuk dan kurang konsentrasi, atau secara tidak sengaja melakukan hal di luar SOP, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Sistem ini bagus sekali, khususnya ketika tugas malam. Jangankan ngantuk, kepala saya bergerak tidak sesuai posisi, itu langsung ada tanda peringatan. Bahkan, bagaimana saya menjalankan mobil ini, misal saya rem mendadak itu terekam," ungkap pria yang telah bekerja sejak tahun 1994 ini.
Sementara itu, General Manager of Corporate Communication SIG, Arif Gunawan Sulistiyono mengatakan bahwa inovasi menjadi kebutuhan untuk menciptakan keunggulan kompetitif maupun komparatif.
Baca Juga: Tujuh Rumah tak Layak Huni di Tuban Direnovasi UPZ SIG
Hal itu merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk selalu memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dan menjaga ketahanan bisnis Perusahaan di masa mendatang.
"Driving monitoring system sejalan dengan salah satu fokus SIG pada aspek K3 sebagai wujud komitmen keberlanjutan SIG dalam pilar menciptakan nilai untuk karyawan dan komunitas dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Di luar itu ada ratusan inovasi lain terkait dengan optimalisasi produksi, efisiensi operasi, sustainability, produk dan jasa, serta digitalisasi," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News