SURABAYA, BANGSA ONLINE.com - Laba badan usaha milik daerah (BUMD) milik Pemprov Jawa Timur, PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) tahun buku 2022 di bawah kepemimpinan Direktur Buyung Afrianto, tercatat naik 400% dibanding 2021, demikian pula deviden ke pemerintah provinsi, dengan laporan keuangannya memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Hal itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PJU untuk tahun buku 2022, di Kantor PT. PJU, Jalan Pemuda Surabaya.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
RUPST dihadiri pemegang saham, yaitu Pemprov Jatim (99,06%), diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jatim Mohammad Gunawan Saleh didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Jawa Timur Budi Raharjo dan turut hadir Dirut PT Air Bersih Jatim, Joko Triono selaku pemegang saham 0,04%.
Hadir Komisaris Utama PT PJU Husnul Khuluq. RUPST dipimpin Buyung Afrianto selaku Direktur, dengan agenda utama RUPST adalah pengesahan laporan tahunan dan laporan keuangan tahun buku 2022 serta pengesahan penggunaan laba PT Perseroan tahun buku 2022.
Buyung Afrianto memaparkan laporan kinerja operasional dan keuangan perusahaan 2022, yang berdasar hasil audit KAP memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP), mencatat laba bersih sebesar Rp131.180.514.569,00 meningkat 400 persen lebih dibanding 2021 sebanyak Rp30.592.781.013,00
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
"Alhamdulillah laporan keuangan PT PJU mendapat WTP. Ini patut kita syukuri seiring dengan perolehan laba tahun 2022 tersebut. Selain karena adanya peningkatan lifting pendapatan dari WK Cepu, juga manajemen melakukan perbaikan internal yaitu konsolidasi untuk peningkatan kondusifitas lingkungan kerja dan efisiensi operasional yang mencapai 40%," kata Buyung Afrianto dalam rilisnya, Senin (17/4/23)
Dampak positif dari kenaikan laba tersebut adalah naiknya setoran dividen PT PJU ke Pemprov Jatim sebagai pendapatan asli daerah (PAD), dari target Rp16,5 miliar naik menjadi Rp20 miliar, lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar Rp13,5 miliar.
"Sebagai BUMD milik Pemprov Jatim sudah barang tentu kami berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur melalui setoran PAD dan multiplier effect lainnya yang sejalan dengan Nawa Bhakti Satya Ibu Gubernur," katanya.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
PT PJU, kata Buyung, pada 2023 ini tetap optimis, sejumlah usaha untuk memperoleh sumber pendapatan baru telah nampak, misalnya pendapatan dari pengelolaan PI10% WK Ketapang, kegiatan usaha gudang LPG 3 kilogram kerjasama dengan PT Pertamina Retail di Mojowarno Jombang dan pengembangan Solar Panel.
Sebagian laba 2022 berdasar keputusan RUPST disetujui juga untuk dipergunakan membiayai inovasi atau usaha pengembangan baru perusahaan, misal pengembangan CNG gas untuk industri, trading LPG dan condensate, pengembangan kawasan pelabuhan di Probolinggo, serta pengembangan solar panel mendukung program energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan mendukung Surat Edaran Gubernur 671/630/124.5/2022 mengenai PLTS atap. (dev/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News