BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Rhenald Kasali akademisi dan praktisi bisnis serta Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia meminta Indonesia berempati terhadap perubahan iklim, mengingat saat ini suhu bumi sudah meningkat 1,1 derajat celcius.
Hal ini terbukti, di Indonesia saat ini cuaca panas semakin pengap, hujan makin deras, banjir terjadi dimana-mana, angin makin kencang, dan cuaca semakin tidak menentu. Hal ini disampaikan oleh Rhenald Kasali di kanal YouTube Rhenald Kasali, "Bumi Semakin Panas, Kita Bisa Apa".
Baca Juga: 9 Tips untuk Hadapi Cuaca Panas Tak Biasa dari Kemenkes
Kata Rhenald Kasali, banyak negara-negara cenderung mengabaikan akan perubahan suhu ekstrem, saat ini bumi sudah naik 1,1 celcius bahkan diramalkan sebentar lagi akan mencapai 1,5 derajat celcius. Naiknya panas bumi akan berdampak terhadap gagal panen bagi para petani, yang berakibat kepada kelaparan.
Ia menjelaskan bahwa perubahan iklim atau climate action sudah diperingatkan United Nation (PBB), hari ini suhu bumi sudah naik 1,1 celcius dan sebentar lagi bisa mencapai 1,5 celsius. Sementara masih banyak negara-negara abai terhadap perubahan iklim. Sesuai laporan PBB, U.N Report Climate Action "Countries are likely to miss goal of holding warning to 1,5 degrees celsius," ungkapnya.
"Terbukti sungai-sungai di Tiongkok banyak kering, sehingga pembangkit listrik banyak tidak berfungsi, perahu-perahu terdampar di lumpur Venezia, hutan-hutan banyak terbakar di deretan rumah mewah California. Bahkan angin kencang, hujan deras tidak menentu di nusantara," ujarnya.
Menurut laporan peneliti pasangan suami istri, Greg Answer dan Robin, bahwa sejak 2015 terumbu karang sudah musnah 25 persen, dan 2019 sudah meningkat menjadi 35 persen. "Jika suhu bumi meningkat sampai 2 persen, diprediksi 99 persen terumbu karang akan musnah. Akankah anak cucu kita masih makan ikan," ungkap Rhenald Kasali.
Oleh sebab itu, Rhenald Kasali mengajak masyarakat Indonesia agar sama-sama bertanggung jawab terhadap perubahan iklim.
Pertama penting bagi warga Indonesia sadar dan mampu memilah sampah, "Membangun budaya memilah sampah mengingat Indonesia adalah negara ketiga penghasil sampah terbanyak setelah Arab Saudi dan Amerika, setiap individu warga Indonesia menghasilkan sampah 184 kilogram per tahun.
Kedua, agar masyarakat Indonesia dapat menanam pohon-pohon yang besar, minimal setiap individu 2 pohon besar. Gerakan menanam pohon yang besar akan memberikan dampak yang besar di kemudian hari.
Ketiga, mengajak para pemuka agama agar narasi-narasi ceramah tentang bumi dan lingkungan, mengingat di Indonesia ada 370.000 kiai dan ustaz, 800.000 masjid, 37.000 pondok pesantren dan 6000 perguruan tinggi, masih belum termasuk perguruan tinggi non islam," pintanya (uzi/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News