GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pada APBD 2023, Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik kembali dipatok target retribusi parkir tepi jalan umum sebanyak Rp9 miliar. Hal tersebut sama seperti tahun sebelumnya, namun tidak tercapai.
"Iya, tahun ini kami kembali ditarget Rp9 miliar. Target itu realistis saja terlalu tinggi dari potensi objek yang ada dan bagi hasil ke pengelola," kata Kepala Dishub Gresik, Tarso Sagito, kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (7/5/2023).
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Menurut dia, pihaknya tak bisa memenuhi target yang ditentukan pemerintah daerah setempat lantaran terlalu tinggi. Namun, ia mengatakan bahwa progres capaian pendapatan dari retribusi parkir mengalami kenaikan yang signifikan.
"Saat saya menjabat, beberapa bulan menjadi kepala dishub hingga akhir 2022, pendapatan parkir Rp4,6 miliar," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Tarso, pendapatan parkir tepi jalan umum tahun ini belum mampu dipatok sebesar Rp 9 miliar.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
"Ya antara Rp4-5 miliar itu realistis. Sangat bagus," ucapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan capaian retribusi parkir sejak menjabat menjadi kepala dinas setelah Juli 2022 yang cukup bagus. Tarso pun mencontohkan pemasukan parkir hingga 31 Maret 2023 yang sudah mencapai Rp970 juta.
"Penerimaan itu (Rp970 juta) bersih. Tidak ada pengembalian ke jukir 40%," ungkapnya.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Tarso menyebut, capaian pendapatan parkir tepi jalan umum mengalami kemajuan signifikan sebelum ia menjabat kepala dinas.
"Dulu sebelum saya masuk dishub hingga akhir Juni 2022 capaian pendapatan parkir baru Rp700 juta. Itu pun masih harus kembali 40 persen kepada jukir. Setelah saya masuk hingga akhir Desember 2022 bisa mencapai Rp4,6 miliar," paparnya.
Ia menambahkan, target pendapatan parkir tahun ini tidak mungkin bisa mencapai target. Tarso pun meminta ada kajian ulang karena penentuan Rp9 miliar tidak valid.
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
"Tidak mungkin bisa mencapai Rp9 miliar. Makanya, perlu ada kajian ulang terkait target Rp9 miliar, karena kajiannya tidak valid. Riilnya antara Rp4-5 miliar. Insya Allah sampai akhir Desember 2023, bisa mencapai segitu," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News