GRESIK, BANGSAONLINE.com - Peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Gresik wilayah utara memprihantinkan. Sebab, sasaran pelaku bukan hanya kalangan orang dewasa, namun juga anak pelajar atau remaja.
Untuk itu, semua stakeholder terkait, baik Pemkab Gresik, DPRD, tokoh masyarakat (tomas), diharapkan ikut andil menanggulanginya.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Wilayah Gresik utara sendiri secara letak geografis merupakan basis lembaga pendidikan formal. Banyak pondok pesantren (ponpes) dan lembaga pendidikan berdiri di sana.
Namun, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik baru-baru ini meringkus empat pengedar narkoba. Semuanya warga Kecamatan Bungah. Mereka satu jaringan.
"Kondisi ini tentu menjadi keprihatinan kami. Wilayah Kecamatan Bungah menjadi basisnya pesantren, santri, kiai, dan lembaga pendidikan. Maka sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, seluruh elemen harus bergandeng tangan dan jemput bola terjun ke masyarakat, memberikan edukasi serta kampanye bahaya narkoba," ucap Sekretaris MWC NU Bungah, Ahmad Shodiq kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Menurutnya, langkah mengantisipasi peredaran penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Gresik wilayah utara harus menjadi komitmen semua pihak. Hal itu bisa dilakukan dengan mengintensifkan jemput bola, melakukan kampanye tentang bahaya narkoba ke seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang status sosial maupun usia.
"Kami punya program lailatul ijtima' di setiap ranting-ranting. Program ini bisa kami jadikan media kampanye memerangi narkoba di tengah masyarakat. Ada juga banom-banom NU tingkat kecamatan yang memiliki program pencegahan penyalahgunaan narkoba," jelasnya.
Selain itu, tambah ia, peran orang tua juga sangat penting dalam mengawasi anaknya agar tak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Ia juga berharap pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba bisa dijadikan materi dakwah dalam setiap aktivitas dan rutinitas di tempat ibadah seperti masjid dan musala.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Senada, Anggota Fraksi PKB DPRD Gresik Abdullah Hamdi juga menyatakan antisipasi peredaran penyalahgunaan narkoba merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Sebab, peredaran obat haram itu tidak hanya menyasar kalangan orang kaya, orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan seluruh lapisan masyarakat.
"Makanya, perlu sosialisasi bahaya narkoba, dan komitmen semua pihak untuk melakukan gerakan perang terhadap narkoba, baik dengan karang taruna, remaja masjid, maupun yang lain," katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat dapat memberikan edukasi kepada kalangan muda untuk lebih aktif aktivitas yang lebih produktif. Seperti pengembangan bakat baik olahraga maupun dunia kewirausahaan.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Apalagi, pemerintah telah hadir memberikan sarana prasarana seperti tempat olah raga, pelatihan kewirausahaan, yang dibutuhkan agar pemuda bisa mengembangkan bakat dan menghindari narkoba. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News