MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Mojokerto menggencarkan sosialisasi pencegahan pernikahan di bawah umur. Hal tersebut dilakukan sendiri oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati, dengan menyasar siswa SMP dan SMA.
"Secara psikologis belum, tetapi fisik dewasa, jadi perempuan bisa hamil dan laki-laki bisa menghamili," kata bupati di hadapan 50 siswa SMP dan SMA sederajat se-Kecamatan Jatirejo, Selasa, (23/5/2023)
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ungkap Kasus Pembunuhan
Kegiatan yang didukung oleh Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Kabupaten Mojokerto dengan pemateri Rizqy Harier Muiz itu diharapkan dapat mencegah bayi lahir stunting di masa datang.
Pada kesempatan ini, Ikfina menjelaskan bahwa pada laki-laki terdapat hormon testosteron, dan pada perempuan terdapat hormon estrogen dan progesteron yang mendukung perubahan fisik dan perkembangan organ reproduksi dalam fase pubertas
"Jadi hormon-hormon ini yang membuat pubertas, jadi kalau laki-laki hormon testosteronnya tidak berfungsi maka perkembangan otot juga tidak berfungsi," ungkapnya.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Sementara itu, pada pelaksanaan pembinaan remaja terhadap pencegahan pernikahan anak usia dini, Kabag Kesra Setda Kabupaten Mojokerto Nunuk Djatmiko mengungkapkan, dapat memberikan edukasi kepada remaja akan tujuan pertama dari pernikahan, dan dampak negatif dari pernikahan anak usia dini,
"Serta memberdayakan peserta dengan memberikan wawasan dan penguatan informasi yang lengkap dalam membentuk keluarga bahagia dimasa depan pada saat mereka menikah," pungkasnya. (yep/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News