
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tiang Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Wonokromo kembali menelan korban jiwa, Minggu (11/6/2023).
Kejadian tersebut, bermula dari sebuah mobil Toyota Avanza bernopol W 1855 PI, yang kendarai Gunawan (39), warga Demak Timur, bersama dengan penumpang bernama Ninik Umaidah (40) warga Jagasatru, Sukodono, Sidoarjo.
Baca Juga: Alasan Jonathan Bailey Tidak Hadir di SAG Awards 2025
Mobil tersebut melintas di sekitaran Raya Wonokromo, Surabaya dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Saat itu, mobil yang dikendarai oleh Gunawan, berada di belakang mobil lain, dan hendak menyalip mobil tersebut. Namun tanpa disadari, mobil Toyota Avanza tersebut, sudah berada tepat di depan tang JPO dan terjadi benturan keras.
Dalam kecelakaan tersebut, Gunawan mengalami luka cukup berat, sementara Ninik Umaidah dinyatakan tewas. Tewasnya penumpang tersebut, diduga tidak menggunakan sabuk pengaman dan tubuhnya terlempar ke depan bagian kaca mobil, sehingga mengalami pendarahan.
Baca Juga: Kristen Bell Buka SAG Awards dengan Memarodikan Lagu Do You Want to Build a Snowman
Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Ipda Suryadi mengatakan, mobil tersebut menabrak JPO cukup keras, sehingga air bag dari kemudi keluar. Kemudian, penumpang yang berada di belakang lantaran tidak menggunakan sabuk pengaman akhirnya terjungkal.
"Kepala korban membentur kaca mobil depan dan mungkin juga atap mobil. Korban mengalami pendarahan di kepala sehingga meninggal dunia," kata Suryadi, Minggu (11/6/2023).
Kecelakaan akibat tiang JPO di Wonokromo ini, bukanlah kejadian yang pertama. Dulu, saat proyek jalan forntage digarap, keberadaan tiang JPO ini disorot.
Baca Juga: Jennie Comeback dengan Lagu ExtraL
Masyarakat menilai, bisa membahayakan pengguna jalan, sebab tiang tersebut berdiri di tengah jalan.
Salah satu warga bernama Rachman, yang memiliki rumah sekitaran lokasi kejadian mengatakan, dulu saat baru-barunya proyek ini sudah menelan korban jiwa.
“Dulu saat baru barunya proyek ini sudah menelan jiwa, memang berbahaya tiang itu harusnya dipindah. Padahal banyak yang mengusulkan namun belum ditindak lanjuti,” ujarnya saat di tempat kejadian.
Baca Juga: Drama Korea Terbaru ini Gagal Raih Popularitas Global
Namun, masukan tersebut tidak ditanggapi pemerintah. Hal ini, dibuktikan tiang tersebut tetap berada di tengah jalan dan tidak dipindahkan.
Selain itu, ia juga menyebut banyak gorong di ruas jalan tersebut, tidak diaspal dengan sempurna. Sehingga, membuat kondisi beberapa titik bergelombang.
"Frontage Wonokromo sudah makan korban. Masa iya sekelas Kota Surabaya tidak ada petugas ahli buat cek kelayakan jalan," keluh Rachman menanggapi kecelakaan ini. (rus/sis)
Baca Juga: Deretan Film Indonesia yang Bikin Ngabuburit Makin Seru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News