ULP Trenggalek Diminta Tolak Intervensi

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Unit Layanan Pengadaan (ULP) Trenggalek diminta menolak segala bentuk intervensi dan tekanan kala memproses lelang pengadaan barang dan jasa tahun ini. Permintaan ini disampaikan Wakil Ketua LSM Laskar Anti Korupsi (LAKI) Trenggalek, Hardi Rangga, kemarin (17/6).

Kata Hardi, dirinya saat ini mengendus ada upaya dari berbagai pihak yang ingin melakukan tekanan pada ULP Trenggalek, dengan maksud untuk memenangkan salah satu penyedia barang dan jasa dengan cara-cara kotor.

Baca Juga: Jelang Debat Publik Terakhir, Ketua KPU Tuban Pastikan Pendukung yang Hadir Bertambah

"Karena itu, kami minta ULP, jangan mau diintervensi oleh pihak manapun," tandasnya seraya berjanji siap membawa ke ranah hukum jika ada lelang yang diserta intervensi dan tekanan.

Terpisah, Kepala ULP Trenggalek, Totok Rudianto menyebut, tidak ada tekanan terhadap jalannya proese lelang pengadaan barang dan jasa. Katanya, saat ini baru 39 paket lelang yang sudah ditayangkan, dari 140 paket pekerjaan fisik dan non fisik, tahun ini. "Saya tidak mau diintervensi siapapun. Biarkan proses lelang berjalan murni," tandasnya. (man/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO