Pester Al-Fauzan Budayakan Membaca bagi Santri

Pester Al-Fauzan Budayakan Membaca bagi Santri Kepala MA-MTs Terpadu Al-Fauzan, Ny.Hj. Nur Ifadah SH MH. (ft:imron ghozali/BANGSAONLINE)

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Program Budaya membaca sukses diterapkan di Pesantren Terpadu (Pester) Al-Fauzan. Bagi 300 siswa didik di Pester Al-Fauzan, setiap hari dibudayakan membaca minimal 10 menit.

Ini disampaikan Kepala Pesantren Al-Fauzan Nur Ifadah SH MH saat launching budaya membaca Pelepasan peserta didik kelas XII MA, dan kelas IX MTs Wisuda Amtsilatu Pondok Pesantren Terpadu al-Fauzan, Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Minggu (14/06).

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Menurutnya, budaya membawa 10 menit, bagi siswa diwajibkan membaca satu buku. Dan dibaca secara terus-menerus selama satu minggu. " Bukan hanya membaca, setiap murid nantinya diwajibkan menulis resensi, jadi membaca untuk mencari tambahan dan ilmu pengetahuan," ucap Nur Ifadah, istri dari Pendiri Pester Al-Fauzan KH Imron Zamzani.

Ia mengatakan, latar belakang Pester Al-Fauzan menerapkan budaya membaca adalah agar generasi muda bisa lebih luas wawasan keilmuan. Hal ini dikarenakan, generasi muda zaman sekarang tidak sibuk dalam keilmuan. Namun sibuk dengan kegiatan yang tidak penting.

"Generasi muda sekarang kesibukan tidak bersifat keilmuan, jadi di Pester Al-Fauzan ini mendiddik generasi masa agar senang membaca, maka membudayakan membaca ini kebijakan lembaga, ini kondisi yang baik, ada target yang jelas dan penghargaan nantinya," imbuhnya.

Baca Juga: Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas

Di Pester Al-Fauzan semenjak berdiri tahun 2007, budaya membaca sudah diterapkan. Ini merupakan program yang sudah menjadi pakem dari Pester Al-Fauzan. " Membaca buku 10 menit sebelum pembelajaran satu buku. Hal ini wajib dilakukan setiap santri," terangnya.

Selain kegiatan membaca buku, para santri maupun santriwati, juga menghafalkan kitab suci Alquran dan kitab kuning. "Membaca dilakukan sesudah salat subuh, Alquran dan kitab kuning sesudah salat maghrib," katanya.

Sumber: Harian Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO