BLITAR, BANGSAONLILNE.com – Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme Mabes Polri Islah Bahrawi mendesak agar pemerintah segera membubarkan Pondok Pesantren Az-Zaytun yang belakangan semakin kontroversial.
Menurut dia, Az-Zaytun adalah alliran politik radikal yang pernah terlibat dalam gerakan Negara Islam Indonesia (NII), namun sekarang bertaqiyah atau berpura-pura Pancasilais.
BACA JUGA:
- Dulu Jelekkan Prabowo, Kini Memuji Setinggi Langit, Mereka Dijinakkan Peternak Kekuasaan
- Kecewa Nepotis, Islah Bahrawi Tuding Jokowi Berperilaku seperti Khalifah
- Ridwan Kamil Digugat Panji Gumilang, Pemprov Jabar: Ini Kelembagaan, Bukan Pribadi
- Panji Gumilang Cabut Gugatan pada Mahfud MD, Kini Mau Gugat Ridwan Kamil
“Ini (Az-Zaaytun) aliran politik. Az-Zaytun ini pernah dipakai oleh Orde Baru untuk mengimbangi berbagai bandul-bandul politik yang terjadi. Makanya, yang melindungi mereka ini adalah jenderal-jenderal dan para politisi warisan Orde Baru. Ini yang menjadi penguat mereka,” kata pria asal Bangkalan Madura itu lantang saat menjadi penceramah dalam acara “Ngaji Kebangsaan” yang digelar MWC NU Kecamatan Wonodadi Blitar Jawa Timur.
Kini rekaman atau video ceramah Islah Bahrawi itu beredar luas.
Menurut dia, surat izin Az-Zaytun di Kemenag juga sudah hampir habis. “Kita semua mendesak agar Kemenag jangan memperpanjang (izin Az-Zaytun). Gak bener itu,” tegas Islah Bahrawi yang pernah lama belajar di Amerika Serikat.
Namun hingga kini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang selama ini selalu berteriak lantang tentang radikalisme belum berkomentar.
“Mereka (Az-Zaytun) ini pernah tergabung dalam Negara Islam Indonesia (NII). Yang ingin mengkhianatai Pancasila. Tapi sekarang mereka bertaqiyah, pura-pura pancasilais. Kadang-kadang mereka pura-pura NU, kadang-kadang mendadak Muhammadiyah. Mereka bertaqiyah semua,” kata Islah Bahwari.