Kisah Pilu Wanita di Jombang, Cincin Berharga Dikuasai Mertua, Rekening Dikuras Kakak Ipar

Kisah Pilu Wanita di Jombang, Cincin Berharga Dikuasai Mertua, Rekening Dikuras Kakak Ipar Diana Soewito saat ditemui di sebuah kafe di Jombang.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Rambut lurus sedikit di bawah bahu, berpadu dengan baju lengan panjang dikenakan Diana Soewito (46) saat ditemui di sebuah kafe yang ada di Jombang. Tak tampak perhiasan melingkar di kedua tangan, hanya sebuah cincin pada jari tengah sebelah kiri.

Pengusaha di bidang kesehatan serta kecantikan dari Kota Pahlawan itu lalu menceritakan kisah pilu selama menjalani biduk rumah tangga dengan Suboto Adi Wijaya (alm) alias Hwashing yang menikahinya pada 2016 lalu.

"Tepatnya kami menikah tanggal 18 April 2016, dan tercatat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Dengan akta perkawinan nomor: 3578-KW-19042016-0001," ujarnya, Senin (10/7/2023).

Ia melanjutkan, setelah mengikat janji suci, semua usaha yang digelutinya sejak sebelum menikah diserahkan kepada suami. "Usai menikah, semua usaha lalu saya serahkan kepada suami. Termasuk, semua bentuk komunikasi dengan relasi-relasi bisnis," imbuhnya.

Seiring kesibukan tadi, mulai muncul kekhawatiran dari Diana atas kondisi kesehatan sang suami yang awalnya terlihat bugar, mulai menunjukkan penurunan kesehatan. Dengan tujuan Ingin mendapatkan perawatan terbaik, Hwashing pun dibawa untuk berobat ke Solo dibawah perawatan Prof. Dr. dr. Terawan.

"Kejanggalan mulai ditemukan ketika dilakukan perawatan di Prof. Dr. dr. Terawan, lalu pasien diberi rujukan untuk dibawa ke RS di Surabaya. Namun, dari pihak keluarga suami, yaitu Soetikno (kakak), justru menghalang-halangi,” paparnya.

Awalnya, ia justru mengira jika sikap tadi lantaran keluarga suami tengah didera kekawatiran atas kondisi anak bungsunya. Maka usai menyelesaikan administrasi, Diana kembali membulatkan tekad untuk melanjutkan pengobatan ke Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo.

"Ibarat petir menyambar di siang bolong, diagnosa dokter sub-spesialis menyatakan jika kondisi suami mengidap HIV/AIDS stadium akhir. Jujur saya sangat terguncang, namun kehidupan harus terus berlanjutkan kan," ungkapnya.

Dipaksa mengambil keputusan tepat, Diana yang ketika membeber kisahnya selalu membawa sejumlah dokumen kembali melanjutkan ceritanya. 

"Jujur ketika diagnosa itu, saya memikirkan kenyamanan keluarga besar kedua belah pihak. Termasuk kondisi mental suami, sehingga saya memutuskan untuk menyimpan hasil pemeriksaan," ucapnya.

Namun, lanjut Diana, niatan tadi malah berbuah dirampasnya haknya sebagai istri. Mulai dari dihandlenya semua bentuk tanda tangan dokumen perawatan, hingga kewenangan dalam mengambil keputusan, serta menjaga. Bahkan ketika semua keluarga mertua berkumpul, Diana sempat diusir untuk meninggalkan ruangan.

"Namun ‘komitmen palsu’ tadi hanya berjalan selama tiga hari, selanjutnya mereka semua melarikan diri," lanjutnya.

Dua pekan dihabiskan almarhum, menjalani perawatan di Graha Amerta. Pihak dokter pun menyarankan agar pasien menjalani rawat jalan. Sepulangnya dari rumah sakit, suami lalu dibawa pulang ke rumah di Surabaya.

Saat itu, Hwashing masih mengenakan alat bantu pernafasan dan selang infus yang selalu terpasang 24 jam.

"Proses rawat jalan kurang lebih 3 pekan, dan saya lakukan di rumah Surabaya. Selain alat bantu pernafasan, selang infus yang selalu terpasang, hingga ragam obat-obatan terus dikonsumsi, menyiapkan team medis dan team jaga 24 jam juga telah dilakukan," ungkapnya.

Selain terus memantabkan tekad untuk terus memberikan perawatan medis bagi suami, Diana tidak sedikitpun mempersoalkan dana ratusan juta yang harus dikeluarkannya. Prahara baru muncul tanggal 6 November 2022, manakala muncul pertikaian dipicu beredarnya video tudingan penyekapan yang diarahkan kepadanya.

"Berselang sehari, keluarga besar mertua lalu membawa Hwashing pulang ke Jombang. Bisa dibayangkan derita yang saya alami saat itu, sudah totalitas merawat malah dituduh menyekap," tegasnya.

Tiga hari berselang, di tanggal 10 November 2022 ada sejumlah obat yang harus di-collect. Kembali, keluarga mertua datang untuk mengambilnya. "Ini yang kembali saya tekankan, obat yang harus di-collect seharga ratusan juta rupiah. Apakah ini yang dikategorikan saya tidak pernah membiayai," tuturnya.

Derita Diana masih terus berlanjut, kabar mengejutkan diterimanya pada 27 November 2022. Saat itu, sang suami menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Jombang.

"Kabar ini justru saya terima dari pihak lain, karena keputusan untuk membawa ke RSI Jombang diambil sepihak. Berselang dua hari, saya didampingi kedua orang tua turut menjaga di rumah sakit," ujarnya.

Melihat kondisi Hwashing yang kian drastis, sudah sepantasnya ia berniat untuk mengetahui perkembangan dari tim medis. Tapi justru aksi menghindar hingga lontaran kata ‘informasi sudah kami sampaikan langsung kepada pihak keluarga’ yang diterimanya.

"Menjelang pukul 8 malam, saya dipanggil oleh kakak ipar dan mertua. Disini saya justru dimaki-maki dan diolok-olok," terusnya haru.

Masih bergelut dengan tudingan serta tuduhan yang terus dilontarkan pihak mertua, Diana menerima kabar mengejutkan di pagi hari tanggal 2 Desember 2022. Kondisi sang suami sudah kritis dan koma ketika menjalani perawatan.

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO