Tim Penilai Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Datangi Pusat Ficus Nasional di Kediri

Tim Penilai Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Datangi Pusat Ficus Nasional di Kediri Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Jumadi, saat melakukan penanaman ficus elastica. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tim Penilai tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan () melakukan penilaian (verifikasi) lapangan di Kabupaten untuk katagori kelompok pecinta alam (KPA), Jumat (24/7/2023).

Tim verifikasi dari melakukan penilaian terhadap tumbuhan jenis ficus di Pusat Ficus Nasional (PFN) yang berada di Buffer Zone Cagar Alam (CA) Manggis Gadungan, , Kecamatan Puncu, Kabupaten .

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

PFN yang dideklarasikan pada hari Rabu (23/3/2023) lalu itu berada di lahan hutan milik Perhutani KPH dan dikelola oleh Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia bersama dinas kehutanan serta perhutani.

Di CA Manggis Gadungan saat ini terdapat 11 jenis ficus dan 121 jenis pohon lainnya seperti kemiri, bendo, epreh, ipik, gondang, rau, tutup, pule, cembirit, kemaduh, berasan, kedoya, pasang, ringin, leses, aren, luwingan, kedaung, jingkat, wungu, wadang, randu, ringin walik, jambu alas, dan munung.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Jatim, Jumadi, mengapresiasi keberadaan tumbuhan jenis ficus yang ditanam di PFN. 

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

"Tim penilai lomba wana lestari datang untuk melihat dari dekat keberadaan di buffer zona cagar alam Manggis Gadungan ini," ujarnya.

Sulistiyanto, salah satu anggota tim penilai dari mengatakan dalam lomba wana lestari ini yang dinilai salah satunya peran serta dalam konservasi. Terutama peran mandiri oleh masyarakat dalam konservasi di alam di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

"Pusat Ficus Nasional ini luar biasa. Karena di Indonesia, ini merupakan salah satu pionir untuk konservasi jenis tumbuhan yang khusus dalam hal ini adalah ficus," ucapnya.

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Di beberapa tempat di Indonesia, lanjut dia, ada juga beberapa jenis (tumbuhan). Tapi untuk ficus ini, baru Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia yang mengawali.

"Lomba wana lestari ini dikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia. Peserta lomba diajukan oleh provinsi-provinsi di Indonesia dan Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia ini merupakan salah satu kandidat," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia, Ari Purnomo Adi, mengatakan sebelum turun ke lapangan, tim penilai terlebih dahulu meneliti dokumen-dokumen yang telah diajukan.

Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja

Setelah dokumen diteliti, pihaknya lalu memaparkan terkait dengan Yayasan Masyarakat Ficus Indonesia dan Pusat Ficus Nasional yang berada di Buffer Zona Cagar Alam Manggis Gadungan.

"Usai pemaparan, dilanjutkan dengan penilaian lapangan oleh tim penilai. Kami berharap semuanya berjalan lancar dan tentunya berhasil menjadi juara pertama," tuturnya.

Saat tim penilai datang di Buffer Zona Cagar Alam Manggis, kata Ari, tim disambut dengan tarian Solah Bowo dan Ringin Gendong.

Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang

"Tarian ini menggambarkan meditasi dalam olah gerak, sebagai bentuk doa kepada Allah SWT, agar bibit pohon yang akan kita tanam bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Dijauhkan dari ancaman hama dan mara bahaya," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dishut Jatim dan tim penilai selain meninjau tumbuhan ficus di lapangan, juga melakukan penanaman ficus jenis karet kebo atau ficus elastica di kawasan Buffer Zona Cagar Alam Manggis Gadungan. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO