Dugaan Praktik Pungli Bansos Sampang, Ketahuan Pegang KKS Segenggam Tangan di Mesin ATM BRI

Dugaan Praktik Pungli Bansos Sampang, Ketahuan Pegang KKS Segenggam Tangan di Mesin ATM BRI Sejumlah orang yang melakukan transaksi di ATM BRI dengan segenggam KKS.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Bantuan sosial (Bansos) di diduga dijadikan cara mendapatkan keuntungan oleh seorang pekerja sosial masyarakat. Pasalnya, seorang pria dan tiga perempuan sedang melakukan transaksi di mesin ATM BRI dengan memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Masing-masing orang itu terlihat memegang kartu KKS tidak sama, ada yang memegang lebih dari lima bahkan ada yang membawa segenggam tangan. Anehnya, orang-orang itu tidak merasa berdosa meski dilihat orang di belakangnya saat mengantre.

Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat

Ketika ditegur oleh orang yang mengantre di belakangnya, seorang wanita itu tidak bicara apa-apa dan langsung keluar dari mesin ATM.

"Saya mengira kalau orang yang memegang Kartu Keluarga Sejahtera banyak adalah pungli. Sebab, kartu tersebut seharusnya dipegang dan hanya dapat diakses oleh para keluarga penerima manfaat (KPM)," kata Achmad warga Camplong saat keluar dari mesin ATM BRI , Senin, (17/7/2023).

Ia mengaku heran setelah melihat orang memegang kartu KKS banyak. Menurut dia, pendistribusian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) baik itu bantuan BPNT, PKH, dan lainnya harus diterima langsung oleh KPM, begitu pula saat mencairkan bantuan.

Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan

"Herannya kenapa kartu ATM bansos dipegang orang lain, jangan-jangan ini praktik pungli yang ujung-ujungnya nanti orang itu minta imbalan kepada KPM atau memang KPM tidak mengetahui kalau dirinya sebagai penerima Bansos," katanya.

Mengetahui hal ini, Achmad berharap penanggung jawab bantuan sosial seperti dinsos, Bank BRI, dan PT Pos harus menelusuri orang-orang itu agar pencairan bantuan berjalan sebagaimana mestinya.

"Harus ditelusuri dan jangan dibiarkan sehingga tidak mempunyai kesan praktik pungli telah jadi budaya," harapnya.

Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang

Pria dari Kecamatan Camplong itu sempat menanyakan asal usul dari desa mana orang tersebut berasal saat mengantri di mesin ATM, bahkan ditanyakan milik siapa saja kartu itu.

"Saya hanya pura-pura tanya saja. Orang itu mengaku ada yang dari Jrangoan Omben, Blu'uran Omben, Pekalongan . Kartu itu katanya milik sepupunya," imbuhnya.

Kepada BANGSAONLINE.com, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) , Mohammad Fadeli meminta untuk dikirimkan foto dengan tampak muka jelas orang-orang itu untuk dilakukan penelusuran keberadaannya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan

"Saya perintahkan untuk teman-teman pendamping untuk mencari orang tersebut, terima kasih infonya," ungkapnya.

Informasi ini kata Fadeli menjadi atensi dinas sosial meski belum diketahui Kartu Keluarga Sejahtera tersebut adalah bentuk bansos PKH dan BPNT.

"Ini jadi atensi saya pribadi, agar tidak ada oknum yang merugikan penerima manfaat," singkatnya. (mim/git).

Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO