SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Slow Living merupakan gaya hidup lambat tanpa terlalu banyak terpaku pada pencapaian tertentu sehingga menekankan pada kedamaian diri. Cara hidup dengan menerapkan slow living jauh dinormalisasikan oleh masyarakat modern yang didominasi dengan persaingan ketat dalam berbagai bidang.
"Slow Living adalh pendekatan sadar terhadap kehidupan yang melibatkan hidup lebih lambat sehingga Anda dapat menghargai setiap momen dan memprioritaskan apa yang penting dalam hidup," jelas Dr. Jenelle Kim selaku pakar pengobatan China dan herbal.
Baca Juga: Apakah Daun Pepaya Baik untuk Kesehatan Kulit? Simak Penjelasannya
Pembahasan mengenai Slow Living dimulai dari adanya wawancara di konten YouTube Melaney Ricardo dengan aktris senior Lulu Tobing yang menyebut dirinya seorang pribadi yang tidak ambisius dalam hidup.
"Hidup gue slow banget deh, gue enggak kompetitif orangnya, gue tidak ambisius, gue slow, slow banget," tutur Lulu Tobing.
Sejumlah pengguna Twitter merespon pernyataan Lulu dengaan mencontohkan slow living versinya masing-masing.
Baca Juga: Benarkah Ubi Jalar Bagus untuk Gula Darah Tubuh? Ini Penjelasannya
"Lulu Tobing adalah wakil dari kami para penganut indahnya 'Slow Living' yang tidak punya ambisi berlebih dalam hidup." tulis akun Twitter @RyuDeka.
Slow Living mengajak seseorang untuk mencoba berpikir dengan cara baru yang memungkinkan untuk menerima dan mengalami semua yang ditawarkan dalam kehidupan sepenuhnya.
Konsep hidup berkesadaran memang populer berkat media sosial belakangan ini. Namun, sebenarnya Slow Living sudah eksis di masyarakat selama berabad-abad lamanya.
Baca Juga: Resep Kue Apem Kelapa Muda Gurih dan Lembut
Slow Living bermanfaat untuk menghadirkan lebih banyak kebahagiaan, kegembiraan, dan kedamaian karena dijadikan prioritas utama. Salah satu unsur penting dalam penerapan Slow Living ialah menghilangkan stres dari hidup yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Misalnya membuat tidur menjadi lebih nyenyak, suasana hati yang meningkat, pencernaan yang lebih baik, kecemasan yang berkurang, tekanan darah yang lebih stabil, dan ketegangan otot yang berkurang.
Selain itu, Slow Living bermanfaat untuk kesejahteraan spiritual. Hal itu dikarenakan dengan mengimplementasikan Slow Living, seseorang cenderung merasa cukup sehingga menjadi bersyukur dalam hidup.
Baca Juga: 5 Manfaat Labu Kuning untuk Mengobati Penyakit
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News